Membangun

Membangun bagi mantan Presiden Jokowi adalah membangun jalan. Membangun infrastruktur. Membangun IKN, ibukota yang baru. Itulah Pembangunan sepuluh tahun yang ia pahami.
Entah ada tidak dibenak dia, membangun dalam pengertian lain. Seperti membangun keadilan, membangun kejujuran dan membangun manusia.
Presiden Prabowo pemahamannya hampir sama. Membangun adalah membangun fisik. Termasuk membangun fisik manusia. Maka jangan heran programnya adalah makan bergizi gratis (MBG). Bagi penganut sosialis, seperti Prabowo, ekonomi di atas segalanya. Agama tidak penting.
Kita punya presiden berganti-ganti, tapi pemahaman tentang membangun lebih ke arah pembangunan fisik. Pembangunan gedung, pembangunan jalan, pembangunan perusaahaan dan lain-lain. Sedangkan calon presiden yang gagal Anies Baswedan punya konsep pembangunan yang lebih komprehensif daripada mereka.
Di masa Jokowi, keadilan tidak dibangun. Sehingga menimbulkan masalah dimana-mana. Pendatangan ribuan pekerja China di Sulawesi salah satunya. Begitu juga pemilikan lahan-lahan tambang tidak memihak pada keadilan. Sehingga sekarang mencuat masalahnya, karena kerusakan yang terjadi di Raja Ampat sebab penambangan nikel.
Jokowi juga tidak menerapkan keadilan dalam pemihakan keagamaan. Dua ormas Islam, FPI dan HTI dibubarkan tapi tidak satupun ormas keagamaan non Islam yang dibubarkan. Padahal kalau dicari-cari kesalahannya hampir semua ormas punya salah. Keadilan yang tidak ada. Sehingga tokoh-tokoh Islam dan ormas Islam di masa Jokowi menderita.
Membangun keadilan memang tidak mudah. Ia harus memihak pada kebenaran. Membesarkan yang kecil dan membiarkan yang besar. Memberi beasiswa pada anak-anak miskin dan mewajibkan anak-anak orang kaya membayar SPP lebih tinggi. Mengurangi gaji para pejabat yang ratusan juta dan mensubsidi kaum miskin yang jumlahnya ratusan juta di negeri kita.
Melindungi mayoritas umat Islam dan menentramkan kaum minoritas. Menumbuhkan potensi-potensi ekonomi di umat agar tidak dilindas kaum kapitalis. Membatasi penyebaran Alfamart dan Indomaret hingga ke desa-desa. Membatasi pemilikan lahan-lahan tambang di tangan segelintir orang.
Membangun kejujuran juga tidak mudah di negeri ini. Laporan-laporan pajak, pertanggungjawaban tahunan banyak yang tidak jujur. Laporan pajak dibuat seminimal mungkin. Laporan tahunan dibuat untuk menghabiskan anggaran.
Kejujuran harusnya ditanamkan sejak kecil. Anak-anak di Jepang kabarnya sejak kecil dilatih kejujuran. Sifat jujur, bersih dan tanggungjawab didulukan daripada Pelajaran sains. Membangun karakter memang harus lebih didulukan daripada sekedar membangun kecerdasan.
Membangun manusia lebih susah lagi. Membangun gedung lebih mudah. Karena gedung tidak bergerak dan tidak punya perasaaan atau keinginan. Sedangkan manusia mempunyai perasaan dan keinginan bermacam-macam. Membangunnya tidak mudah.
Dalam Islam, manusia dididik agar menjadi saleh, cerdas dan kreatif. Saleh adalah nomor satu. Dengan saleh atau takwa ini maka manusia menjadi takut untuk korupsi, takut bohong, takut berbuat curang, takut berbuat zalim dan lain-lain. Kecerdasan dibangun dengan berbagai ilmu yang didalami. Sedangkan kreativitas dibangun dengan Latihan manajemen atau organisasi diantaranya.