NUIM HIDAYAT

Menarik, Pembahasan Abul A’la al Maududi tentang Jihad

Semasa hidupnya Maududi menulis puluhan buku dan ratusan makalah atau tulisan lepas. Ulama-ulama di dunia Islam, bahkan orientalis pun mengakui kecendekiawanannya.  Ia dan ulama-ulama Pakistan pernah konflik dengan Fazlurrahman dan menjadikan Fazlurrahman tidak betah tinggal di Pakistan dan akhirnya pindah ke Amerika. Puluhan karyanya menjadi rujukan kaum cendekia Islam. Diantaranya adalah: Tafhim al-Qur’an, al Jihad fil Islam, Islamic Law and Constitution, Islamic Way of Life, Economic System of Islam, Social System of Islam, Human Rights in Islam, Qadiani Problem, dll.

Karya-karyanya banyak diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Diantaranya: Dasar-Dasar Iman, Dasar-Dasar Islam, Khilafah dan Kerajaan, Sistem Politik Islam dan lain-lain.

Cita-cita Negara Islam

Dalam masalah cita-cita Negara yang Islami, Abul A’la al Maududi menyatakan:

“Negara ini berdasar atas dasar ideologi semata-mata dan tidak atas dasar ikatan-ikatan warna, ras, bahasa atau batas-batas geografis.  Setiap manusia dimanapun mereka berada di muka bumi ini, dapat menerima prinsip-prinsipnya apabila ia ingin dan menggabungkan diri ke dalam sistemnya dan memperoleh hak-haknya sama persis tanpa perbedaan, kefanatikan dan kekhususan. Dan setiap negara, di seluruh dunia, yang ditegakkan atas dasar prinsip-prinsip ni adalah “negara Islam”, baik ia berdiri di Afrika, di Amerika, di Eropa, atau di Asia; dijalankan dan dilaksanakan urusan-urusannya oleh orang-orang yang berkulit merah, hitam ataupun kuning. Tidak ada suatu hambatan apapun yang menghalanginya untuk menjadi sebuah negara dengan kekhususan ideologi ini, menjadi sebuah negara sesuai dengan hukum-hukum internasioal. Dan apabila di berbagai tempat di atas bumi ini terdapat beberapa negara seperti ini, maka semuanya adalah “negara Islam” yang dapat tolong menolong dan bantu membantu di antara mereka, sebagaimana layaknya antara sanak saudara yang saling mengasihi, tidak bertarung atas dasar nasionalisme ataupun ikatan-ikatan kebangsaan yang beraneka ragam. Dan apabila mereka sama-sama mencapai persetujuan, merekapun dapat membentuk perdamaian internasional dan kesatuan pendapat umum yang bersifat internasional.”

“Tiada pembahasan tentang tuntutan agar dibentuk negara Pakistan, dan tiada keterangan tentang kebangkitan kembali Islam mutakhir akan menjadi lengkap, tanpa membahas peranan yang dimainkan Abul A’la al Maududi dalam gerakan tersebut.  Faktor-faktor yang terkuat dan berdaya guna , yang mendorong pembentukan sebuah negara Islam dalam tahun-tahun pertama segera sesudah pembagian anak benua India dan pembentukan Pakistan, adalah Maududi, serta gerakan yang didirikan dan dipimpinnya Jamaat Islami.” 

“Negara ini berdasar atas dasar ideologi semata-mata dan tidak atas dasar ikatan-ikatan warna, ras, bahasa atau batas-batas geografis.  Setiap manusia dimanapun mereka berada di muka bumi ini, dapat menerima prinsip-prinsipnya apabila ia ingin dan menggabungkan diri ke dalam sistemnya dan memperoleh hak-haknya sama persis tanpa perbedaan, kefanatikan dan kekhususan. Dan setiap negara, di seluruh dunia, yang ditegakkan atas dasar prinsip-prinsip ini adalah “negara Islam”, baik ia berdiri di Afrika, di Amerika, di Eropa, atau di Asia; dijalankan dan dilaksanakan urusan-urusannya oleh orang-orang yang berkulit merah, hitam ataupun kuning. Tidak ada suatu hambatan apapun yang menghalanginya untuk menjadi sebuah negara dengan kekhususan ideologi ini, menjadi sebuah negara sesuai dengan hukum-hukum internasional.

Dan apabila di berbagai tempat di atas bumi ini terdapat beberapa negara seperti ini, maka semuanya adalah “negara Islam” yang dapat tolong menolong dan bantu membentu di antara mereka, sebagaimana layaknya antara sanak saudara yang saling mengasihi, tidak bertarung atas dasar nasionalisme ataupun ikatan-ikatan kebangsaan yang beraneka ragam. Dan apabila mereka sama-sama mencapai persetujuan, merekapun dapat membentuk perdamaian internasional dan kesatuan pendapat umum yang bersifat internasional.   (Lebih lengkap tentang pemikiran politik Maududi, bisa dilihat buku saya Agar Batu Bata Menjadi Rumah yang Indah).

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button