Mengenal Dr Fadi Al-Batsy, Ulama Penghafal Qur’an dari Gaza yang Dibunuh Mossad di Malaysia
Jakarta (SI Online) – Ulama muda asal Palestina Dr. Fadi Muhammad Al-Batsy (35) ditembak mati di depan Kondominium Idaman Puteri, Jalan Meranti, Taman Medan, Kuala Lumpur, Sabtu (21/4/2018) lalu. Pelakunya, yang diduga adalah agen-agen Mossad, menembak sang Imam saat hendak melaksanakan shalat subuh.
Lalu, siapa sejatinya Dr Fadi? Di sebuah video berdurasi 01.17 detik yang viral setelah ia ditembak mati, Fadi duduk di kursi beralaskan permadani. Pria berjanggut itu mengenakan gamis dan kopiah putih. Dengan merdu, dia menyenandungkan ayat suci Al-Qur’an, Di belakang penyenandung kitab suci tersebut tampak pula dua orang dengan baju dan kopiah yang sama di sebuah apartemen.
Pelantun ayat suci Al-Qur’an yang terlihat tenang tersebut adalah juga dosen di Universitas Kuala Lumpur British Malaysia Institut (UniKL BMI).
Imam dan dosen
Imam Fadi adalah imam asal Palestina yang didatangkan oleh Aqsa Syarif dan MyCARE setiap bulan Ramadan ke Malaysia.
Masuk Malaysia pada 2011 untuk Ph.D dalam Jurusan Kejuruteraan Elektrik Universitas Malaya khususnya dalam power electronic dan power system. Bidang tersebut digelutinya karena terdorong untuk mencari solusi listrik di Gaza.
Imam Fadi meninggalkan seorang istri Enas Al Batsh (31) yang juga memperoleh gelar Masternya dalam Studi Islam dari Universitas Malaya, dua anak perempuan yang masih kecil Doaa Fadi (6) dan Aseel Fadi (4) serta seorang anak laki-laki Mohamad Fadi berusia satu tahun.
Fadi sudah sering memberikan ceramah-ceramahnya ke seluruh Malaysia. Ramadhan kali ini dan seterusnya Fadi absen selamanya akibat pembunuhan jahanam tersebut.
“Banyak yang mengenali almarhum seorang yang baik dan biasa menjadi imam termasuk ketika shalat Tarawih pada bulan Ramadhan. Almarhum juga aktif mendapatkan dana kemanusiaan untuk rakyat Palestina khususnya di Gaza,” kata Presiden Persatuan Ulama Malaysia (PUM) Datuk Al-Syeikh Abdul Halim Abdul Kadir.
Ketua Viva Palestina Malaysia (VPM) Dato `Dr Musa Mohd Nordin mengatakan Fadi telah memenangkan Ivy League, beasiswa Yayasan Khazanah-untuk studi PhD pada 2013.
One Comment