RESONANSI

Menjadi Bangsa Pintar

Juga ketika BUMN Merpati membeli pesawat terbang, lebih memilih membeli MA60 dari China, padahal kita punya IPTN, Padahal ada CN235, padahal pesawat China itu kualitasnya jauh di bawah produksi IPTN, padahal tahun 80-an China belajar Industri pesawat dari Indonesia.

Saat itu, menterinya malah tanya ke wartawan, “Apa salahnya beli dari China?”, nampaknya pertanyaan itu baru terjawab oleh Presiden Jokowi di Bali kemarin.

Pun akhirnya pesawat MA60 yang dibeli dari China kita saksikan berjatuhan satu per satu, dan Merpati ikut jatuh membersamai MA60 yang dibeli.

Pertanyaannya sekarang, dimana pentingnya kita membeli produk saudara sendiri?

Ada tiga hal fundamental yang harus menjadi kesadaran kita semua.

Pertama, setiap pembelian seseorang adalah pendapatan bagi orang lain.

Intinya setiap kali kita membeli sesuatu sesungguhnya kita sedang memutuskan siapa yang akan kita pilih untuk menerima pendapatan, apakah saudara sendiri, apakah bangsa sendiri, atau bangsa lain?

Kedua, pada setiap produk yang kita beli ada jam kerja

Membuat produk melibatkan tenaga kerja, ketika kita beli produknya maka tenaga kerja akan terbayar, jika kita tidak pernah mau membeli maka pekerjaan itu akhirnya akan hilang, lari kepada pekerja di perusahaan asing kalau itu produk asing yang kita beli.

Barack Obama pada November 2011, dari Bali dia sampaikan bahwa dia baru saja menciptakan lebih dari 300 ribu tenaga kerja dan menyelamatkan lebih dari 40 Perusahaan besar di US yang terjadi atas pembelian Lion Air secara besar besaran kepada Boeing yang baru saja ditanda tangani.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button