SUARA PEMBACA

Menjaga Ukhuwah di Masa Pandemi

“Tali iman yang paling kuat adalah mencintai karena Allah dan membenci karena Allah,” (HR at-Tirmidzi).

Sahabat surga, setelah genap satu tahun pandemi berlangsung tentunya kita sudah tak sering lagi bertemu dengan teman-teman, bahkan sanak saudara yang kita cintai. Semua demi menjaga keselamatan kita, dan saudara saudari kita dari terjangkit virus corona yang bisa mematikan.

Ya, paling untuk sekarang ini aktifitas kita lebih kepada di rumah saja. Kalau ada tetangga dekat, ketemunya hanya saat ada kepentingan urgent aja. Bosan, yes of course. Tetapi ini diluar dari area yang kita kuasai, artinya datangnya wabah ini karena sudah qadharullah.

Sahabat surga, nikmat mana lagi yang kita dustakan atas Islam ini. Berprasangka baik kepada Allah adalah merupakan akhlak yang terpuji setiap hamba, disatu sisi kita diuji dengan ekonomi kita, tetapi di sisi lain Allah mungkin sedang menguji kita, apakah dengan adanya wabah ini ukhuwah kita terhadap sesama saudara seaqidah masih sangat pekat atau sebaliknya.

Ukhuwah adalah hubungan yang dijalanin oleh rasa cinta dan didasari oleh akidah dalam bentuk persahabatan bagaikan satu bangunan yang kokoh. Ukhuwah berarti persaudaraan, yaitu suatu wujud persaudaraan karena Allah.

Di era digital ini apa sih yang tidak mungkin? Bila hanya masalah teknik saja, semua tergantung usaha kita bagaimana cara kita untuk masih tetap menjalin silaturahmi meski komunikasi kita hanya di handphone saja. Jika jaman dulu alat komunikasi hanya berbekal surat menyurat untuk menanyakan kabar, atau membalas surat saudara kita, maka masa iya di era digital ini kita kalah dengan generasi tahun 80an.

Sesekali kita mengirim pesan singkat atau menelpon misalkan, menanyakan kabar saudara kita yang dengan itu akan membuat hatinya senang, insya Allah kita akan mendapatkan pahala karenanya meski hanya sekedar menanyakan kabar saudara kita.

Di antara tanda kesempurnaan cinta seorang hamba kepada Rabb dan Rasul-Nya adalah mencintai sesuatu yang dicintai oleh Allah SWT, ia mencintai seseorang karena Allah SWT, bukan karena tujuan-tujuan lain.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button