Menjawab Hujatan Pendeta Bambang: Allah Diskriminatif, Tak Ada Surga bagi Wanita?
Sebaliknya, azab dan neraka Allah juga tak mengenal diskriminasi. Apapun jenisnya, baik laki-laki maupun wanita, jika kafir, munafik dan musyrik maka dia akan mendapat azab yang kekal di neraka Jahanam:
“Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal.” (Qs At-Taubah 68).
“Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan.” (Qs Al-Ahzab 73).
Jelaslah bahwa Allah SWT Maha Adil dalam surga dan neraka tanpa membedakan jenis kelamin hamba-Nya.
Kedua, kebodohan Pendeta Bambang sangat mencolok, ketika menjadikan Al-Qur’an surat An-Nisa’ 57 sebagai dalil bahwa surga Allah hanya disediakan untuk kaum pria saja.
Kutipan terjemah ayat yang dimaksud adalah: “Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang shaleh, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai istri-istri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.”
Dalam ayat tersebut terdapat kata “azwaajun muthahharatun” (pasangan yang suci) yang umumnya diterjemahkan “istri-istri yang suci.” Secara bahasa (lughawi), lafaz “azwajun/zaujun” bisa bermakna laki-laki maupun perempuan karena kata ini memiliki sifat keumuman (aghlabiyah). Tidak sebaliknya, kata “zaujatun” hanya boleh dipakai sebagai pengganti perempuan, tidak boleh dipakai untuk pengganti laki-laki. Karenanya, istri (jodoh/pasangan) Nabi Adam dalam surat Al-Baqarah 35 disebutkan dengan lafaz “zaujuka.” Kata “zaujuka” dalam ayat ini harus diartikan pasanganmu atau istrimu, tidak boleh diartikan “suamimu,” meskipun dalam kamus kata “zaujun” diartikan “suami.” Mustahil Nabi Adam memiliki pasangan hidup seorang laki-laki, bukan?
Dengan demikian, surat An-Nisaa 57 tidak bisa diartikan hanya pria saja yang bisa masuk surga. Karena Allah SWT Maha Adil, maka Dia tidak akan membeda-bedakan jenis kelamin hamba-Nya di surga. Apapun jenisnya, baik laki-laki maupun wanita, asalkan beriman dan beramal shalih pasti akan masuk surga sesuai dengan janji-Nya dalam ayat berikut:
“Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn.” (Qs At-Taubah 72).
Ketiga, salah besar jika Pendeta Bambang menjadikan Al-Qur’an surat Ath-Thur 20 sebagai argumen bahwa surga Allah hanya disediakan untuk kaum pria saja. Ayat ini mengabarkan keadaan surga, bahwa ahli surga akan dikawinkan dengan bidadari yang cantik bermata jeli (hurun ‘in). Ayat ini sama sekali tidak menyatakan bahwa surga tertutup bagi wanita.