Meraih Keutamaan Ramadhan
Ramadhan mengajarkan kedermawanan dan kasih sayang terhadap sesama muslim dengan dianjurkan bersedekah atau berinfak, memberikan sahur dan bukaan puasa serta diwajibkan membayar zakat fitrah padanya. Tujuannya untuk menolong fakir dan miskin dan berbagi perasaan gembira pada hari raya Idul Fitri.
Dengan demikian, diharapkan tercipta masyarakat yang saling mengasihi dan mencintai serta solidaritas sesama muslim yang diperintahkan dalam agama. Inilah wujud ukhuwah islamiah yang diwajibkan oleh Allah ta’ala dan Rasul-Nya.
Kedelapan: Pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang paling berkah dan mulia yang dinamakan Lailatul Qadar. Keutamaan beribadah pada malam ini yaitu pahalanya lebih baik dari seribu bulan atau 83 tahun.
Allah ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apa malam Lailatul Qadr itu? Malam lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan.” (Al-Qadr: 1-3).
Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bersabda, “Sesungguhnya bulan yang penuh berkah telah datang kepada kalian. Allah ta’ala mewajibkan kalian puasa padanya. Di bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para syaitan diikat. Padanya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa dihalangi dari kebaikannya, maka ia benar-benar telah dihalangi.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).
Malam Lailatul Qadar itu disediakan oleh Allah ta’ala di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits yang shahih. Oleh karena itu, kita diperintahkan untuk mencarinya di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dengan melakukan i’tikaf.
Kita sangat digalakkan beribadah i’tikaf pada hari-hari sepuluh terakhir mengikuti sunnah Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam–. Tujuannya, untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Demikianlah di antara keutamaan bulan Ramadhan. Begitu banyak keutamaan dan kelebihan yang dimiliki Ramadhan sehingga Rasulullah saw memberi gelar dengan sebutan sayyid asy-syuhuur (penghulu segala bulan).
Berbagai keutamaan Ramadhan tersebut tidak diberikan oleh Allah ta’ala untuk orang yang sibuk mengisi hari-hari Ramadhan dengan tontonan televisi yang tidak ada manfaat, bahkan menghilangkan pahala puasa seperti sinetron, film, musik dan lagu yang mempertontonkan aurat dan menimbulkan syahwat. Tidak pula diperuntukkan untuk orang yang sibuk dengan permainan yang melalaikan ibadah seperti game, kartu, batu, catur, dan sebagainya. Tidak pula kepada orang yang sibuk dengan Hp seharian yang melalaikan ibadah seperti shalat secara berjama’ah, shalat Tarawih, Witir, dan tadarus Al-Qur’an
Keutamaan-keutamaan tersebut hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang berpuasa dan mengisi hari-hari Ramadhan dengan puasa, memperbanyak tadarus Al-Qur’an, shalat-shalat sunnat khususnya Tarawih, Tahajud/Qiyamul Lail, dan Witir serta amal shalih khususnya infak atau sedekah, memberi sahur dan bukaan bagi orang yang berpuasa.
Sudah sepatutnya berbagai keutamaan Ramadhan tersebut memberi motivasi dan semangat bagi kita untuk memperbanyak ibadah dan meningkatkan keimanan kita agar menjadi orang bertakwa.