TELADAN

Meraih Sukses Ramadhan

Bulan Ramadhan telah tiba. Setiap muslim sangat gembira dan antusias mengisi pertemuannya dengan bulan yang kita rindukan, bahkan sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri untuk menyambutnya agar bisa meraih sukses pada bulan yang penuh berkah ini. Baik persiapan secara jasmani maupun rohani, karena ketika tubuh kita sehat dan kuat kita dapat mengoptimalkan ibadah yang wajib maupun sunah, seperti puasa itu sendiri yang hukumnya wajib, kemudian amalan-amalan sunahnya seperti membaca Al-Qur’an, qiyamul lail, meningkatkan sedekah dan amalan-amalan lainnya.

Berdasarkan nas-nas syariah sukses Ramadhan dapat dilihat dalam beberapa aspek, diantaranya: sukses meraih ampunan Allah Swt, sukses meraih kebaikan Lailatul Qadar, sukses meraih secara maksimal keutamaan pahala amal salih yang dilipatgandakan, dan sukses dalam merealisasi hikmah pensyariatan puasa, yakni meraih ketakwaan.

Adapun bagaimana caranya agar kita dapat meraih kesuksesan pada bulan Ramadhan, maka kita dapat melakukannya melalui berbagai langkah atau pendekatan. Pertama, meninggalkan perkara yang haram atau sia-sia, tentunya kita harus meninggalkan perkara apa saja yang akan membatalkan puasa dan perkara apa saja yang akan menghilangkan pahala puasa, seperti sabda Rasul saw,”Puasa itu perisai. Karena itu janganlah seseorang berbuat keji dan jahil”. Sehingga jelas disini bahwa puasa akan menahan atau menjaga seseorang untuk tidak melakukan perbuatan yang tidak baik. Kedua, menunaikan perkara-perkara wajib maupun sunah. Yang utama tentu saja amalan yang wajib yaitu puasa, kemudian qiyamul lail dengan dilandasi keimanan dan semata-mata hanya mengharap ridha Allah Swt.

Mewujudkan Takwa

Takwa dapat dimaknai sebagai kesadaran akal dan jiwa serta pemahaman syar’i atas kewajiban mengambil halal dan haram sebagai standar dari seluruh aktivitas yang diwujudkan dalam kehidupan. Menurut Syaikh Abu Bakar Jabir al Jazairi, makna firman Allah Swt ” la’allakum tattaqun” yakni agar dengan puasa itu Allah mempersiapkan kalian untuk meraih takwa, yaitu melaksanakan perintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya (Al Jazairi, Aysar at-Tafasir,1/80).

Selain meraih takwa secara individu, hendaknya ketakwaan juga terwujud dalam keluarga dan masyarakat. Kuncinya adalah dengan menerapkan Islam secara menyeluruh (kaffah), karena ketika penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, mereka akan bersama-sama melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarangnya. Ada kesadaran mereka untuk amar ma’ruf nahi mungkar, yang merupakan kewajiaban setiap muslim. Mereka bersama-sama menjadikan hukum-hukum Allah yakni syariah Islam untuk mengatur kehidupan mereka. Wallahu a’lam bi ash-shawab

Sri Murwati
(Ibu Peduli Umat)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button