OASE

Merendahkan Nafsu, Meninggikan Ketaatan

Apabila dalam perjalanan, kemudian datang rintangan atau kesulitan menghadang, maka ucapkanlah terlebih dahulu, “Alhamdulillah ‘Ala Kulli Hal”. Artinya, segala hal yang diberikan Allah Azza wa Jalla kepada kita adalah hal yang harus disyukuri. Bila saat ini ada musibah dan kesulitan yang datang, tidak lain semua itu adalah akibat perbuatan dan kesalahan yang kita perbuat sendiri.

Perbuatan Manusia

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Surat Asy Syura ayat 30).

Apa yang ditimpakan kepada kita berupa kesulitan atau musibah, sebenarnya hanya sebagian kecil dari kesalahan-kesalahan yang pernah kita perbuat dan kita lalai memohonkan ampunan-Nya. Sesungguhnya, Dia lebih banyak menyimpan aib dan mengamankan diri kita dari setiap akibat kesalahan kita sendiri.

Musibah itu akan menimpa sesuai dengan dosa perbuatan kita. Apa yang dimaafkan kepada kita jauh lebih besar dari apa yang ditimpakan berupa musibah. Kalau ditimpakan semua balasan atas dosa dan kelalaian, pastilah kita tidak akan kuat. Ditimpakan sedikit, tujuannya agar kita sadar.

Bila waktunya kesedihan menimpa atau mendapat keburukan itu datang, zikir Alhamdulillah ‘Ala Kulli Hal, dengan izin-Nya akan mengangganti segala kesulitan dan musibah menjadi rahmat dari-Nya. Karena, Allah mengikuti perasangka kita.

Mengikuti kecemasan dan dikejar ketakutan akan segala hal yang belum tentu terjadi, sama dengan berburuk sangka kepada Allah Azza wa Jalla dan membuat hantu di dalam pikiran kita sendiri. Sadarilah bahwa hari ini adalah hari kita berada, kemarin sudah berlalu, dan hari esok masih menjadi rahasia-Nya. Apa yang kita sangkakan kepada Allah dan kita upayakan, maka itulah yang terjadi hari ini.

Kita harus senantiasa berpikir positif terhadap kesulitan yang kita hadapi. Antara takut dan cemas kalau amal shaleh kita tidak diterima. Bergantung saja pada rahmat Allah.

Hidup dengan Al-Qur’an sesungguhnya akan membuat ringan dan tidak terbebani. Kita lebih memahami maksud Allah Ta’ala dan lebih fokus untuk mengharap ridha-Nya saja. Karena, membuatnya ridha dengan ikhlas beribadah untuk-Nya; sebenarnya hanya itu tugas kita di dunia. []

KH Bachtiar Nasir, Pimpinan AQL Islamic Center.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button