MUI DKI Jakarta Gelar FGD Bahas Seni Budaya Islam
Jakarta (SI Online) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Seniman dan Budayawan Islam di Hotel Sofyan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023).
Ketua Bidang Pembinaan Seni Budaya Islam MUI Provinsi DKI Jakarta Nanda Khairiyah mengatakan FGD diikuti oleh para praktisi seni, budayawan, maupun pegiat LSM. Kegiatan ini diharapkan menghasilkan kesepakatan yang dapat mendukung pengembangan dakwah Islam.
“Kita perlu banyak berdiskusi. FGD tempat bertukar pikiran. Selamat berdiskusi dan selamat bersilaturahmi,” kata Nanda dalam sambutannya.
FGD bertema “Estetika dan Harmonisasi Seni Budaya dan Peradaban Islam Menuju Rahmatan Lil ‘Alamin” ini dibuka oleh Wakil Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Ilyas Marwal.
Dalam sambutannya, Kiai Ilyas mengungkapkan Islam merupakan agama yang kaya akan seni. Bahkan, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam adalah seorang pencinta seni budaya
“Nabi memiliki berbagai macam pedang dengan keindahan bentuk,” ungkap Kiai Ilyas.
Kemudian, Nabi tidak serta merta menghancurkan budaya Jahiliyah. “Budaya, asal tidak melanggar rambu-rambu Islam maka bisa diakui oleh Islam,” jelas Kiai Ilyas.
Kemudian, kesuksesan dakwah Islam hingga diterima di penjuru dunia salah satu metodenya adalah dengan pendekatan seni budaya.
“Ini adalah rahmatan lil alamin. Seni budaya sangat efektif, apalagi di tengah era milenial,” ujar Kiai Ilyas.
Pada kegiatan FGD, Ketua Umum MUI DKI Jakarta Buya Risman Mukhtar dan Sekretaris Umum MUI DKI Jakarta KH Yusuf Aman hadir menjadi narasumber.
Buya Risman dan Kiai Yusuf kompak menyampaikan pentingnya seni budaya sebagai alat dan sarana dakwah.
“Seni jadikan sebagai alat dakwah. Jangan semua seni dijadikan musuh. Perlu ada edukasi seni sesuai Islam,” kata Buya Risman.
Menurut Buya Risman, banyak orang yang tertarik memeluk Islam karena keindahan seni Islam. Misalnya keindahan suara azan yang dapat membuka pintu hidayah.
“Suara azan itu keindahan. Keindahan adalah kodrat manusia,” jelas Buya Risman.
Sementara Kiai Yusuf Aman, dalam jejak dakwah dan peradaban Islam di Indonesia tidak lepas dari seni budaya. Ia mencontohkan keindahan arsitektur Masjid Istiqlal yang begitu fenomenal. Kemudian dakwah Wali Songo yang melekat dengan unsur seni budaya.
“Islam memiliki pengaruh seni budaya. Hidup dan dakwah Islam terasa indah dengan seni,” kata Kiai Yusuf.
red: adhila