MUI Garut: LGBT Itu Penyakit, Harus Disembuhkan
Garut (SI Online) – Sejumlah ulama dan pimpinan pesantren yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam (AUI) Kabupaten Garut, Jawa Barat mendeteksi jumlah pengidap Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LBGT) di Garut mencapai angka tiga ribu orang.
Hal itu terungkap saat digelarnya audiensi AUI Kabupaten Garut dan Komisi 4 DPRD Garut, Senin lalu, 12 Desember 2022.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, KH. Sirojul Munir menyatakan bahwa LBGT di Kabupaten Garut memang sudah lama terdeteksi. Akan tetapi secara pasti untuk jumlah LBGT sendiri hingga saat ini belum bisa ditentukan berapa banyak.
“Ya kalau angkanya sampai tiga ribu orang saya baru mendengar, namun keberadaan LBGT sudah kami deteksi sejak lama,” ujarnya, Rabu (14/12/2022).
Jika menemukan orang yang berperilaku menyimpang (LGBT), lanjut dia, MUI Kabupaten Garut berkewajiban memberikan pembinaan dan penyadaran.
Begitupun jika menemukan adanya kegiatan yang diduga dilakukan oleh kelompok LBGT, MUI berkewajiban melaporkan kepada pihak Pemerintah Kabupaten Garut.
“Orang yang menyimpang (LGBT) itu penyakit, sehingga kami dan pemerintah berkewajiban untuk membantu menyembuhkan,” ungkap Sirojul Munir.
Sirojul Munir menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada langkah khusus yang dilakukan MUI Kabupaten Garut, karena perilaku LGBT sudah jelas haram.
Sehingga langkah-langkah untuk pencegahan tumbuh kembangnya LGBT yaitu bentuk penyadaran dan penyembuhan oleh Pemerintah Kabupaten Garut.
“Paling kami meminta Pemerintah Kabupaten Garut untuk membuat langkah secara masif mengatasi keberadaan LGBT ini,” katanya.
sumber: viva.co.id