Murniati Mukhlisin Berbagi Pengalaman dalam Misi Perdamaian di Afghanistan
Keempat, Murniati memberikan semangat kalau bantuan Allah SWT untuk mendatangkan perdamaian adalah dekat: mataa nashrullah? Alaa, inna nahsrullahi qoriib (QS Al-Baqarah (2): 214).
Kelima, peace making dan peace keeping penting, juga peace building yaitu proses dimana perdamaian yang ada dijaga dan dilestarikan dengan program-program terukur. Hal ini diperlukan untuk menghindari potensi konflik yang baru.
Keenam, beberapa program kerjasama Afghanistan-Indonesia yang dapat dijalankan adalah pengiriman anak-anak ke sekolah Islam atau pondok pesantren modern dan mahasiswa ke kampus Islam atas beasiswa instansi di Indonesia.
“Dalam hal pemberdayaan wanita, dapat juga dilakukan bagi pengusaha UMKM dan pemberdaya masyarakat untuk mengikuti pelatihan di Indonesia guna mendalami sektor-sektor industri halal dan keuangan mikro syariah berbasis teknologi,” tutur Murniati.
Dan yang ketujuh, Murniati sempat mengenalkan manajemen keuangan keluarga syariah dengan buku Sakinah Finance dan Tujuh Prinsip Pendapatan.
“Sayangnya mereka tidak paham untuk baca tuntas karena berbahasa Indonesia. Semoga suatu hari buku-buku seri Sakinah Finance dapat diterjemahkan ke bahasa Pashto. Isi buku ini cukup penting yaitu untuk praktik keuangan syariah dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Menurutnya, yang memotivasi delegasi untuk misi perdamaian ke Afghanistan ini adalah seruan persaudaraan.
“Semua Muslim adalah bersaudara, nyatanya 99.9 persen rakyat Afghanistan adalah Muslim, maka jika ada perselisihan, damaikan. Semoga kita adalah golongan yang bertakwa yang akan Allah SWT limpahkan rahmatNya,” tandas Murniati.
red: adhila