NASIONAL

Ngakak, Din Syamsuddin Bersikap Kritis terhadap Rezim Malah Dituduh Radikal

Jakarta (SI Online) – Sejumlah alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang mengatasnamakan diri sebagai Gerakan Anti Radikalisme-Alumni Institut Teknologi Bandung, meminta agar mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dicopot dari Majelis Wali Amanat ITB.

Permintaan itu tertuang dalam surat yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Ketua Wali Amanat ITB.

“Para alumni menganggap Pak Din Syamsuddin melanggar statuta ITB,” kata salah satu alumni, Achmad Sjarmidi, Jumat, 26 Juni 2020, seperti dilansir Tempo.co.

Statuta ITB dirumuskan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 65 Tahun 2013 tentang Statuta ITB dan Peraturan MWA tentang Penetapan Tri Dharma dan Otonomi Pengelolaan ITB PTNBH.

Achmad mengatakan Peraturan tersebut di antaranya menegaskan, hubungan eksternal dengan pihak pemerintah, alumni, tokoh masyarakat, dan komunitas harus dikelola dengan baik dan berkesinambungan.

Menurut Achmad, permintaan pencopotan ini dilayangkan setelah mencermati pernyataan-pernyataan, sikap, serta sepak terjang Din Syamsuddin selama satu tahun terakhir. Ada sejumlah pernyataan kritikan Din, baik kepada pemerintah maupun lembaga negara lain yang disorot oleh para alumni.

Din Syamsuddin, yang saat ini adalah Ketua Wantim MUI Pusat, mengaku enggan menanggapi permintaan alumni yang memintanya mundur dari keanggotan Wali Amanat.

“Maaf, saya tidak ada waktu untuk menanggapi,” ujar Din, saat dihubungi, Jumat, 26 Juni 2020.

Sementara itu, Ketua Majelis Wali Amanat ITB, Yani Panigoro, mengklaim Din Syamsuddin akan mengundurkan diri sebagai anggota majelis tersebut. Menurutnya, keputusan tersebut disampaikan Din setelah adanya permintaan dari alumni ITB yang memintanya untuk mundur.

“Din Syamsuddin akan mengundurkan diri,” kata Yani saat dihubungi, Jumat 26 Juni 2020.

red: farah abdillah
sumber: Tempo.co

Artikel Terkait

Back to top button