SIRAH NABAWIYAH

Operasi Intelijen di Masa Rasulullah (Bag. 2)

Koalisi pasukan-pasukan kafir –Quraisy, Ghatafan, Fazarrah, Marrah, Yahudi Bani Quraidhah, dan lainnya – dalam Perang Ahzab berakhir tragis. Gagal total dan hancur berantakan. Mereka tidak saling percaya antara satu dengan yang lain. Semua itu terjadi akibat operasi intelijen yang dilakukan oleh ‘agen’ Rasulullah Saw, Nu’aim bin Mas’ud.

Allah Swt menurunkan pertolongan-Nya kepada kaum muslimin dengan mengirimkan angin di malam-malam yang sangat dingin, menjungkirbalikkan periuk-periuk mereka dan memporak-porandakan kemah mereka. Dalam kondisi malam yang sangat dingin dan mencekam, untuk kedua kalinya Rasulullah melakukan operasi intelijen. Mencari informasi terkini perkembangan musuh-musuhnya. Dan untuk tugas mulia ini, beliau menunjuk sahabat Hudzaifah bin Al-Yaman.

Ibnu Hisyam dalam kitab Sirah Nabawiyah-nya menuliskan bahwa Ibnu Ishaq berkata, “Ketika Rasulullah Saw mendengar konflik yang terjadi di pasukan sekutu dan bagaimana Allah memecah belah persatuan mereka, beliau memanggil Hudzaifah bin Al-Yaman kemudian mengutusnya pergi kepada mereka untuk menyelidiki apa yang dikerjakan mereka di malam hari.”

Beliau bersabda kepadanya, “Wahai Hudzaifah, pergilah, lalu menyusuplah ke tengah-tengah mereka, selanjutnya perhatikan apa yang mereka kerjakan. Dan kamu jangan melakukan sesuatu apapun sampai kamu kembali kepada kami!”

Hudzaifah berkata, “Aku pergi, lalu menyusup ke tengah-tengah mereka. Angin dan tentara Allah telah menghajar mereka. Kuali, api, dan tenda yang mereka miliki sudah tidak tersisa lagi. Abu Sufyan berdiri lalu berkata: “Wahai orang-orang Quraisy, lihatlah orang yang menjadi teman duduknya?” Hudzaifah berkata, “Lalu aku mengambil tangan orang yang ada di sampingku. Aku bertanya, ‘Siapa kamu?’ Dia berkata, ‘Fulan bin Fulan.” Kemudian Abu Sufyan berkata: “Wahai orang-orang Quraisy, demi Allah, sebelum besok pagi kalian harus sudah ada di negeri kalian sendiri, (sebab) kuda dan unta telah lenyap semua, Bani Quraidhah telah mengecewakan kami, telah sampai kepada kami siapa yang memperdayainya, kami telah berhadapan dengan kekuatan angin seperti yang kalian lihat sendiri, kami sudah tidak memiliki kuali, tidak dapat menyalakan api, dan tidak memiliki tenda untuk didiami, pergilah, aku juga akan pergi.” Kemudian dia mendekati untanya yang sedang diikat, lau duduk di atasnya, dia memukul untanya, dan untanya baru mau melangkah setelah dipukul tiga kali. Demi Allah, dia tidak melepaskan ikatan untanya, kecuali dia dalam keadaan berdiri. Kalau saja tidak ada wasiat Rasulullah Saw kepadaku: “Kamu jangan melakukan sesuatu apapun sampai kamu kembali kepadaku.” Aku ingin membunuhnya dengan anak panah.”

Kemudian Hudzaifah melanjutkan: “Aku kembali kepada Rasulullah, beliau sedang berdiri menjalankan shalat di atas Mirthi (pakaian yang terbuat dari bulu domba/wol, linen, atau yang sejenis keduanya) milik sebagian istrinya. Ketika beliau melihat aku, beliau mempersilakan aku masuk, beliau memakaikan ujung Mirthi kepadaku, kemudian beliau ruku’ dan sujud, sedang aku benar-benar ada di dekatnya. Ketika beliau telah salam, aku sampaikan informasi yang aku peroleh kepadanya. Aku mendengar bahwa orang-orang Ghathafan melakukan seperti yang dilakukan orang-orang Quraisy, mereka juga kembali ke negeri mereka. Ketika pagi tiba, Rasulullah Saw meninggalkan parit (Khandaq) kembali ke Madinah, kaum muslimin yang bersamanya juga kembali, dan merekapun meletakkan senjata.”

Dalam teori intelijen modern, operasi yang dijalankan Hudzaifah ini disebut sebagai Operasi Taktis.

Menurut mantan Kepala BAKIN, ZA Maulani (alm), dalam bukunya “Dasar-dasar Intelijen”, aktivitas yang dijalankan oleh Rasulullah ini termasuk menjalankan empat fungsi utama lembaga intelijen, yaitu –to anticipate (mengatisipasi), to detect (mendeteksi), to identify (mengidentifikasi), and to forewarn (memperingatkan)-– secara mumpuni.

Begitulah semestinya sebuah lembaga intelijen bekerja. Musuhlah (orang-orang kafir) yang dijadikan objek operasi mereka, bukan umat Islam. [HABIS]

(Shodiq Ramadhan)

Artikel Terkait

Back to top button