SUARA PEMBACA

Padasan: Tradisi Berbasis Sunnah yang Kian Hilang

Hari ini, asbab pandemi, orang sibuk menggagas perlunya sering cuci tangan sebelum masuk rumah.

Dulu kala, di Jawa, ada tradisi bikin gentong padasan di halaman rumah. Ini tradisi berbasis sunnah.

Jadi, sebelum masuk rumah, wudhu dulu. Apalagi habis melayat atau menjenguk orang sakit.

Demikiankah contoh dari Nabi Muhammad Saw. Dalam masyarakat perkotaan, tradisi itu beralih ke penyediaan keran air di halaman rumah.

Manfaat di luar medis, jelas banyak. Seperti membantu musafir atau pedagang keliling untuk wisuh (mencuci tangan/kaki) atau raup (mencuci muka, red), dan mengganti air cucian piring.

Padasan sekaligus menjadi penanda, bahwa yang punya rumah adalah keluarga muslim. Ini mengingatkan pada pohon sawo kecik di halaman rumah di Jawa tahun 1830-an, bahkan sampai kini, yang menjadi kode bahwa penghuninya adalah pengikut Diponegoro yang mendiaspora (menyebar) pasca berakhirnya Perang Jawa (1825-1830).

Kini, di banyak tempat, tradisi meletakkan padasan di halaman rumah, mulai luntur. Entah karena nggak punya halaman rumah, tidak sadar sunnah, atau karena terbawa arus tasyabuh (meniru tradisi masyarakat di luar muslim).

Mari menghidupkannya lagi.

Fauzie Ahmad Antawirya

Back to top button