Palestina Tanah Kharajiyah
Hal demikian terjadi sebab para pemimpin negeri-negeri kaum muslimin yang menerapkan sistem demokrasi dalam sistem pemerintahannya terikat dengan perjanjian luar negeri untuk tidak keluar dari nation state yang sudah ditetapkan oleh kafir penjajah.
Akibatnya mereka hanya bisa memberikan kecaman terhadap aksi genosida yang terjadi di Palestina. Mereka tidak akan mau dan tidak berani menurunkan pasukan militernya untuk mengusir Zionis Yahudi di tanah Palestina yang melakukan pembantaian terhadap penduduk sipil Palestina.
Sebab mereka telah menyerahkan diri kepada kafir barat penjajah demi secuil kekuasaan yang tidak ada nilainya di hadapan Allah Swt sebab mereka menjadi penghianat bagi kaum muslimin tanpa mereka sadari. Mereka memiliki kekuasaan dan kekuatan tapi tidak tahu harus digunakan untuk apa kekuasan dan kekuatannya itu.
Sistem demokrasi menggunakan kaidah untung rugi dalam menjalankan pembelaan terhadap aksi kejam pembantaian Zionis Yahudi terhadap penduduk sipil Palestina. Karenanya mereka tidak akan melakukan pembelaan terhadap Palestina walaupun nyata di depan mata terjadi banyak pelanggaran HAM yang diagungkan oleh sistem demokrasi. Namun mereka langgar sendiri, yang semakin menunjukan standar gandanya dalam melakukan urusan pembelaan terhadap kaum muslimin.
Maka berharap dukungan dan pembelaan terhadap negeri Palestina dari pemimpin negara-negara Arab bahkan negara-negara non-Arab yang mayoritas penduduknya adalah kaum muslimin hari ini bagaikan mimpi di siang bolong, bagaikan pungguk merindukan bulan, jauh panggang jauh dari api, tidak akan pernah terealisasi.
Karena pemimpin negara yang menerapkan demokrasi dalam sistem pemerintahannya adalah pemimpin dengan tipe cinta dunia dan takut mati, cinta harta dan kekuasaan, walaupun harus menghianati amanah dari Allah SWT dan Rasul-Nya untuk saling membela dan menjaga sesama kaum muslimin.
Karenanya kaum muslimin hari ini sungguh jauh dari kemuliaan. Padahal nenek moyang kaum muslimin adalah orang -orang hebat yang mampu menggetarkan seluruh dunia dengan aktivitas dakwah dan jihadnya.
Semua ini terjadi sebab Islam hari ini ditinggalkan terutama dari aspek politiknya. Padahal amirul mukminin Umar bin Khattab ra telah mewanti dan mengingatkan kita bahwa kita mulia sebab Islam dan kita akan terhina sebab meninggalkan Islam.Hari ini adalah bukti kehinaan tersebut. Kita tak berdaya menghadapi genosida yang dialami oleh rakyat sipil Palestina.
Kaum muslimin memiliki banyak tentara dan alutsista namun tidak bisa digunakan untuk menghentikan genosida di tanah Palestina, dengan dalih bukan negeri sendiri sebab kaum muslimin hari ini tersekat garis imajiner batas nasionalisme.
Akibatnya, kaum muslimin menjadi terpisah- pisah terkotak-kotak dan tidak bersatu, sibuk melaksanakan agenda sesuai arahan kafir barat yang telah menyerang dan merutuhkan Islam dan kaum muslimin. Wallahu a’lam.
Ayu Mela Yulianti, S.Pt., Pegiat Literasi dan Pemerhati Kebijakan Publik.