NASIONAL

Pancasila Mau Diubah, Ustaz Tengku: BIN, BPIP, dan Polri Diam Seribu Bahasa

Jakarta (SI Online) – Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustaz Tengku Zulkarnain merasa prihatin atas peristiwan yang terakhir ini terjadi. Saat para ulama, tokoh dan pimpinan ormas Islam menolak dengan tegas upaya penggantian Pancasila, justru lembaga-lembaga negara diam saja.

Apalagi, setelah MUI Pusat bersama pimpinan MUI seluruh Indonesia menyatakan sikap penolakan atas RUU HIP, gelombang bully dan fitnah justru diarahkan ke pimpinan MUI.

“Anehnya gelombang bully justru mendadak diarahkan kepada semua pihak yang dianggap berpengaruh dalam gerakan penolakan itu. Sungguh sangat mengherankan sekali. Siapa mereka para pembully tokoh yang tidak ingin Pancasila diubah jadi Ekasila alias Gotong Royong itu? Siapa Kakak Pembinanya? PKI komuniskah mereka? Atau bayaran…?,” tanya Ustaz Tengku melalui akun instagramnya, Selasa 23 Juni 2020.

Lebih aneh lagi, lanjut Ustaz Tengku, lembaga-lembaga negara yang terkait justru malah diam saja.

“Menjadi misterius ketika BIN, BPIP, dan Polri diam seribu bahasa. Apa mereka tidak punya rasa kebangsaan? Rasanya mustahil. Atau mereka ditekan tangan kekuasaan yang tidak kelihatan? Wallahu a’lam,” kata Ustaz Tengku.

Sebelumnya, Ustaz Tengku menyebut bahwa umat Islam Indonesia akan tenang jika DPR menghentikan pembahasan RUU HIP. Pasalnya, pemerintah setelah didesak oleh MUI, NU, Muhammadiyah, Matla’ul Anwar dan ormas-ormas Islam lainnya, memutuskan untuk menunda pembahasan RUU HIP.

Namun, kata Ustaz Tengku, perlu diusut siapa di belakang semua gerakan mengubah Pancasila itu. Siapa oknumnya dan apa partainya.

Menurut Ustaz Tengku, BIN dan Polri tidak boleh tinggal diam, adem ayem saja. Sebab hal ini merupakan masalah serius yang melanggar TAP MPRS dan TAP MPR.

“Mengubah falsafah negara NKRI adalah sebuah tindakan makar. Bukankah Ketua Umum PDIP pernah berseru, ‘Keluar dari Indonesia siapa yang ingin mengubah Pancasila…!’,” kata dia.

Namun, anehnya, sekali lagi, saat ini gelombang fitnah justru sedang diarahkan kepada para petinggi MUI. “Sialnya, gelombang fitnah mulai kepada para petinggi MUI. Aneh, bukan…?”, pungkasnya.

red: shodiq ramadhan

Artikel Terkait

Back to top button