Panggung SCBD, Busur Panah Kapitalisasi
Selamatkan Potensi Generasi
Panggung SCBD yang meledak di waktu singkat dan mendadak, semestinya tak perlu membuat kita terpana. Justru kita harus melihat itu sebagai fenomena kegamangan generasi muda dalam meraba jati dirinya yang hakiki. Mereka sibuk mencari pengakuan atas keberadaannya di tengah masyarakat.
Oleh karena itu, kita perlu mengarahkan mereka ke jalan yang jauh lebih berfaedah dan berkah. Bagaimana pun generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi tokoh pembangun peradaban gemilang di masa depan. Maka, perlu sosok pemuda yang visioner, intelek, dan bertakwa agar hal itu dapat terwujud nyata. Maka, generasi muda muslim wajib menjadikan akidah Islam sebagai pijakan dalam berperilaku, sehingga akan memahami apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak. Tuntunan akidah Islam juga akan menjadikan mereka mampu memanajemen waktu secara bijak, sebab mereka memahami betapa berharganya waktu. Islam mengajarkan bahwa ‘waktu adalah pedang’, jika kita menyia-nyiakan waktu maka kelak waktu akan membinasakan kita. Benarlah firman Allah dalam surat Al-Asr, bahwa demi masa sesungguhnya manusia berada dalam kerugian kecuali mereka saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
Itulah pentingnya kita tergugah untuk saling mengingatkan ketika melihat fenomena yang sejatinya membawa ancaman bagi generasi. Karena jika kita mendiamkan, bahkan ikut mendukungnya padahal kita telah mengendus ancaman di baliknya, maka sungguh kehancuran masa depan bangsa membayang di depan mata.
Bagaimanapun juga, generasi muda harus diisi benaknya dengan kebenaran. Di dalam jiwa mereka harus tertancap pemahaman yang kokoh bahwa dirinya adalah seorang hamba yang wajib terikat dengan semua aturan-Nya, mereka juga harus menyadari bahwa harapan masa depan bangsa ada di pundak mereka, maka semestinya mereka mampu berpikir serius untuk perubahan negeri ini, bukan semata mengejar materi. Wallahu’alam bisshawaab.
Hana Annisa Afriliani, S.S., Aktivis Dakwah, Editor, dan Penulis Buku.