Partai Gelora Tolak Kenaikan Ambang Batas Parlemen
“Jadi partai tengah dan kecil juga merepresentasikan kelompok sosial tertentu yang tidak akan terepresentasikan melalui partai-partai besar itu. Kalau kita lihat, representasi tersebut sebenarnya tidak akan diperoleh dengan Parliamentary Threshold sekarang,” katanya.
Ambang batas parlemen, kata Anis, berbeda dengan ambang batas presiden. Sehingga ambang batas untuk presiden jauh lebih tinggi dari ambang batas parlemen.
“Presidential Threshold adalah legitimasi, makanya threshold-nya tinggi 20 persen, sehingga siapapun yang kita calonkan memiliki legitimasi. Partai Gelora sepakat untuk mempertahankan yang ada, PT empat persen dan 20 persen untuk Presiden,” katanya.
Partai Gelora, lanjutnya, menolak jika PT dinaikkan menjadi lima persen atau lebih, seharusnya malah diturunkan menjadi nol persen karena prinsipnya Pemilu adalah pertarungan yang merepresentasikan rakyat. Sehingga siapapun bisa menjadi pemenang dan pihak yang kalah.
“Kalau dinaikkan, kita pasti keberatan karena prinsip dasar dari Parliamentary Threshold tidak diperoleh, yaitu representasi. Bagi partai besar sebenarnya tak masalah PT-nya tetap empat persen, bisa menang 30, 40 dan 50 persen tergantung kerja keras partai tersebut,” katanya.
Anies berharap partai besar tidak menghambat partai tengah, kecil maupun partai baru untuk memperoleh kursi di DPR.
red: farah abdillah