Partai Islam Bisa Menang?
Sekarang ini, “keributan” di tubuh umat Islam semakin ramai. Apalagi setelah masuknya gagasan-gagasan anti pemilu dari beberapa elemen umat Islam. Secara jumlah mereka tidak banyak, tetapi opini yang mereka bangun cukup efektif untuk mempengaruhi umat. Perilaku tokoh-tokoh atau politisi partai Islam yang kerapkali bertentangan dengan Islam juga berkontribusi membuat sebagian umat berlari dari partai Islam. Ditambah dengan rasa apatis yang melanda umat yang mengakibatkan mereka tidak mau peduli terhadap urusan politik.
Alhasil, supaya partai Islam dapat memenangkan pertarungan, ada sejumlah pekerjaan besar yang harus dilakukan. Perlawanan terhadap sekulerisme, ideologisasi partai Islam dan keteguhan para politisi Islam memegang syariat Islam adalah syarat-syarat yang tak dapat dihindarkan. Jika hal itu dilakukan, langkah berikutnya adalah menyatukan potensi umat yang terserak, terutama ormas-ormas Islam yang memiliki anggota jutaan orang. Sehingga harapan kemenangan Partai Islam itu akan tercapai.
Kepada Suara Islam, MS Kaban yang ketika itu masih menjabat Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) merasa optimis partai Islam suatu saat akan menang. Kaban yakin seyakin-yakinnya, berkuasanya partai Islam di Indonesia hanyalah soal waktu saja. Kemenangan itu menurutnya memerlukan tokoh-tokoh politik Islam yang sesuai harapan masyarakat.
Kaban menarik pelajaran dari kemenangan AKP di Turki. Selama 80 tahun, partai Islam di negeri paling sekuler itu dipasung. Mereka tak mendapatkan kesempatan untuk menjalankan peran dan menjadi pilihan rakyat. Hingga akhirnya, setelah puluhan tahun, dua partai sekuler yang selama ini berkuasa mengecewakan rakyat sehingga mereka berbondong-bondong mendukung AKP.
Hal yang sama terjadi di Indonesia. Selama 76 tahun merdeka, Partai Islam belum diberi kesempatan untuk memimpin. Padahal faktanya, selama 76 tahun memimpin negeri ini, partai-partai sekuler itu hanya pandai menumpuk utang luar negeri.
“Mungkin suatu saat nanti akan lahir generasi baru yang lebih kritis dan cerdas serta mereka ingin mencari alternatif dan mungkin itu ada pada parpol Islam. Tetapi parpol Islam yang mana, sejarahlah yang akan menjawabnya,” kata Kaban saat itu. Wallahu a’lam. []
M. Shodiq Ramadhan, Redpel Suara Islam Online.