NUIM HIDAYAT

Paul Zhang dan Para Penghina Nabi Muhammad

Pipes jelas tidak benar. Kaum Muslim tidak pernah memaksa pandangan hidupnya ke Barat. Dalam Islam, tidak dibenarkan pemaksaan seseorang atau sebuah komunitas untuk memeluk Islam. Kaum Muslim hanya ingin Barat menghormati keyakinan yang dipegang mereka. Seperti Jerman yang memidanakan penyebar ideologi Nazi dan Barat yang ‘memidanakan ideologi anti Yahudi’.

Menghadapi reaksi keras negeri-negeri Islam terhadap 12 kartun Denmark saat itu, negara Barat terbelah. Beberapa negara seperti Inggris, AS, New Zealand dan Polandia mengecamnya. Tapi beberapa negara lain membelanya. Mereka beralasan, bahwa negara mereka memberikan jaminan terhadap kebebasan berekspresi (freedom of expression).

Bila negeri Barat terbelah menyikapi 12 kartun Denmark yang menghina Islam itu, maka tidak ada satupun negeri Islam yang mendukung kartun Denmark itu. Umat Islam tidak bebas berbuat apa saja untuk menghina agamanya. Apalagi menghina Nabi Muhammad Saw; manusia yang paling mulia. Karena itulah, umat Islam bersikap tegas terhadap setiap bentuk penyimpangan terhadap Islam.

Baca juga: HNW: Tegakkan Hukum, Tangkap Penista Agama Jozeph Paul Zhang

Kemunculan setiap nabi palsu juga dipandang oleh umat Islam sebagai sebuah bentuk penyimpangan dan penodaan agama. Mirza Ghulam Ahmad ditolak mayoritas umat atas pengakuannya sebagai Nabi. Di Indonesia, Lia Eden yang mengaku sebagai Nabi dan mendapat wahyu dari Malaikat Jibril mendapat hukuman pidana penodaan agama.

Tahun 2020, muncul kembali penghinaan Nabi. Kartun Nabi Muhammad yang diterbitkan Jyllands-Posten (2006) dan diterbitkan ulang Charlie Hebdo (2015), tahun 2020 diterbitkan kembali oleh Charlie Hebdo. Seorang guru Perancis –Samuel Paty- menjadi korban pembunuhan karena menunjukkan ‘gambar kartun yang jorok’ ini kepada murid-muridnya.

Yang mengenaskan Presiden Prancis, Emmanuel Macron mendukung penerbitan kartun ini. Atas nama kebebasan dan pembelaan terhadap korban, ia kemudian mengizinkan (memerintahkan?) dua gedung di Prancis menampilkan proyeksi gambar-gambar kartun Nabi Muhammad.

Tindakan berlebihan Macron inilah yang menyebabkan reaksi keras umat Islam di seluruh dunia. Setelah sebelumnya Macron menyampaikan kata-kata yang menyakitkan umat Islam yaitu ia menyebut Islam berada dalam krisis di seluruh dunia dan kaum Islamis ingin menguasai masa depan Prancis.

Macron perlu belajar dari ilmuwan-ilmuwan Barat yang obyektif menilai Nabi Muhammad. Dalam buku Muhammad Prophet For Our Time, Karen Armstrong memaparkan sosok Nabi Muhammad sebagai seorang yang luar biasa berbakat, pemberani, dan kompleks (jenius). Dia memperlihatkan karakter dan ide-ide Nabi demikian kuat untuk mengubah sejarah secara drastis dan menarik jutaan pengikut. Ia ingin mengenalkan Nabi Muhammad sebagai Founding Father pertama dalam Islam yang memberi pencerahan kepada Eropa.

Michael Hart, ahli sejarah dari AS, menempatkan Nabi Muhammad sebagai orang nomor satu dalam 100 tokoh yang mempengaruhi dunia. Dalam bukunya ‘Seratus Tokoh dalam Sejarah’ ia mengatakan, “Pilihan saya menempatkan Muhammad menjadi orang pertama yang terpenting dan teragung sebagai tokoh sejarah telah mengagetkan para pembaca. Namun dia (Muhammad) adalah satu-satunya tokoh dalam semua sejarah yang sukses dengan kesuksesan sangat tinggi pada tingkat Agama dan Dunia. Ada banyak rasul, nabi dan para pemimpin yang memulai dengan misi-misi agung. Namun mereka meninggal tanpa penyempurnaan misi-misi tersebut, seperti Isa di Kristen, atau yang lain telah mendahului mereka, seperti Musa di Yahudi. Namun Muhammad adalah satu-satunya (Rasul) yang menyempurnakan misi agamanya, menetapkan hukum-hukumnya dan diimani oleh bangsa-bangsa selama hidupnya. Karena dia mendirikan negara baru di sisi agama. Sedang di bidang dunia dia juga menyatukan kabilah-kabilah di dalam bangsa, menyatukan bangsa-bangsa di dalam umat, meletakkan buat mereka semua asas kehidupannya, menggariskan masalah-masalah dunianya, meletakkannya pada titik tolak menuju dunia. Dan juga di dalam hidupnya, dia adalah (Rasul) yang memulai risalah agama serta dunia dan menyempurnakannya.”

Leo Tolstoy, sastrawan besar asal Rusia menyatakan,”Cukuplah Muhammad sebagai kebanggaan, karena dia telah membebaskan umat hina yang haus darah dari cakar-cakar setan tradisi yang tercela. Membuka di depan muka mereka jalan yang tinggi dan maju. Syariat Muhammad akan menguasai dunia karena kesesuaiannya dengan akal dan kebijaksanaan.” Wallahu alimun hakim.

Nuim Hidayat, Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Depok.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button