Pejabat Hamas: Kemana Para Pemimpin, Presiden, Perdana Menteri Saat Israel Hancurkan Kantor Media di Gaza?
Jakarta (SI Online) – Kepala Badan Hubungan Internasional Hamas Palestina, Dr. Basem Naim berkesempatan menjawab sejumlah pertanyaan dari jurnalis Indonesia pada Selasa sore, 1 Juni 2021. Wawancara dengan Basem dilakukan melalui aplikasi Zoom Meeting.
Salah satu pertanyaan yang dilontarkan kepada Dr Basem adalah mengenai pemboman Israel terhadap gedung media di Gaza yang di dalamnya terdapat puluhan kantor media, baik lokal maupun internasional.
Secara tegas, Basem membantah tuduhan Israel yang menyebut bila dalam gedung itu terdapat kantor yang berafiliasi dengan Hamas.
“Pertama-tama kami konfirmasi tidak ada kantor militer atau keamanan di gedung-gedung tersebut. Kedua, walaupun ada kantor yang berafiliasi atau memiliki kontak dengan Hamas bukan alasan untuk menghancurkan gedung tinggi,” kata Basem.
Baca juga:
- Dibombardir Israel, Gedung Media di Gaza Rata dengan Tanah
- NPC: Serangan terhadap Gedung Media di Gaza Adalah Upaya Tutupi Kebusukan Israel
- Asosiasi Jurnalis Palestina: Israel Hancurkan 33 Kantor Media
Mantan Menteri Kesehatan Palestina itu juga menegaskan, hukum internasional tidak mengizinkan negara mana pun, pendudukan manapun menyerang siapapun yang tidak bertempur langsung.
“Siapa pun yang tidak bertempur langsung bahkan bila ia militer, ia bukan kombatan, ia tidak terlibat langsung dengan pertempuran yang sedang terjadi ia tidak boleh diserang,” ungkap Basem.
Tokoh senior Hamas ini mengatakan, penghancuran gedung (tower) media itu terjadi karena tidak adanya tekanan internasional. Demikian pula dengan penghancuran apartamen-apartemen di Gaza oleh Zionis Israel.
“Kemana para pemimpin-pemimpin ini, para presiden, perdana menteri, duta besar, di mana ketika Israel menghancurkan lebih dari 18 kantor media di Gaza?,” tanya dia retoris.
Basem mengingatkan, beberapa tahun lalu ia melihat para pemimpin seluruh dunia datang ke Paris untuk menunjukkan solidaritas saat surat kabar Charlie Hebdo yang menghina Nabi Muhammad Saw dan Islam, semua pemimpin di seluruh dunia –termasuk presiden Palestina– datang menyampaikan solidaritas.
Baca juga: Israel Bombardir Kantor Media, Forjim: Langgar Konvensi Jenewa 1949
“Kemana para pemimpin-pemimpin ini, para presiden, perdana menteri, duta besar, di mana ketika Israel menghancurkan lebih dari 18 kantor media di Gaza. Di mana kebebasan bicara, kebebasan berekspresi,” tanyanya lagi.
Menurut Basem, gedung itu diledakkan untuk membungkam narasi Palestina. Untuk mencegah foto-foto dan video-video keluar Gaza menyebar ke seluruh dunia. Sebab Israel tahu betapa menghancurkan hal itu bagi pendudukan mereka.
Israel, lanjut dia, mengandalkan dua hal. Pertama kemampuan militer. Kedua, citra mereka di dunia sebagai negara dengan tentara yang paling bermoral, negara paling beradab, mencerminkan nilai-nilai Barat, menghormati demokrasi, menghormati kebebasan berekspresi dan pers.
“Saya pikir foto-foto dari Gaza akan sangat merusak mereka karena itu mereka harus menghancurkan gedung ini,” kata Basem.
red: farah abdillah