NASIONAL

Pembangunan RS Indonesia Tahap Dua di Gaza Terus Berjalan di Tengah Pandemi

Gaza (SI Online) – Ditengah merebaknya wabah Corona yang sudah memasuki Jalur Gaza, aktifitas pembangunan tahap dua Rumah Sakit Indonesia di Bayt Lahiya, Gaza Utara, Palestina terus berjalan.

Datangnya bulan suci Ramadhan juga tidak menyurutkan semangat relawan dalam menunaikam amanah pembangunan rumah sakit sebagai bukti cinta mendalam rakyat Indonesia untuk Palestina. Hal ini disampaikan Ir. Edy Wahyudi, Site Manager RS Indonesia di Gaza.

“Progress pembangunan RS Indonesia tidak terganggu dan terus bergerak meskipun adanya blokade Israel terhadap sejumlah material sejak beberapa bulan terakhir, ditambah merebaknya wabah virus corona yang sudah mulai masuk ke Jalur Gaza,” ujar Edy dalam pernyataan tertulisnya kepada Suara Islam Online, Kamis (7/5/2020).

“Alhamdulillah aktifitas pembangunan RS Indonesia amanah dari rakyat Indonesia terus berjalan. Namun dengan adanya wabah Corona, kami langsung melakukan sejumlah penyesuaian dan antisipasi di lapangan,” tambah insinyur yang sudah berpengalaman memimpin pembangunan tahap 1 RS Indonesia.

“Kegiatan antisipasi yang dilakukan diantaranya adalah penyemprotan disinfektan di area Wisma Indonesia tempat tinggal relawan pada pagi dan sore hari, membatasi aktifitas relawan di/ke luar dari area RS Indonesia kecuali untuk hal-hal yang sangat darurat dan relawan fokus pada penyelesaian pekerjaan di bagian dalam bangunan RS Indonesia khususnya area lantai 3 dan 4,” terang Edy.

Ramadhan Tidak Menyurutkan Semangat Relawan

Bulan suci Ramadhan juga tidak menyurutkan semangat relawan dalam menuntaskan pembangunan tahap dua RS Indonesia yang sudah dimulai sejak Februari tahun 2019 lalu. 

Edy menyampaikan bahwa kegiatan pembangunan RS Indonesia tetap dilakukan selama bulan Ramadhan dengan penyesuaian waktu aktifitas relawan.

“Pada bulan suci Ramadhan, aktifitas pembangunan tetap kami lakukan selama enam hari dalam satu minggu sama seperti di luar bulan Ramadhan, yaitu dari hari Sabtu sampai dengan hari Kamis,” ujar Edy.

“Hanya saja jumlah jam aktifitas pada bulan Ramadhan adalah selama 6 jam kerja, yaitu dimulai pada pukul 6 pagi hingga pukul 12 siang waktu Gaza. Sementara di luar bulan Ramadhan, aktifitas pembangunan biasanya dilakukan selama 7 jam kerja, yaitu dimulai pukul 7 pagi sampai pukul 11 siang, kemudian istirahat, lalu relawan akan melanjutkan lagi aktifitas pembangunan pada pukul 2 siang hingga jam 5 sore waktu Gaza,” tambahnya.

Penyesuaian waktu ini menurutnya dilakukan agar pembangunan tahap dua RS Indonesia tetap dapat berjalan sesuai jadwal, namun para relawan juga tetap punya waktu untuk memperbanyak kegiatan ibadah di bulan suci ini.

Namun suasana Ramadhan tahun ini juga dirasakan berbeda oleh relawan. Bila sebelumnya para relawan RS Indonesia selalu ikut meramaikan masjid-masjid di Gaza dan berbaur dengan masyarakat setempat pada waktu-waktu shalat, kini ditengah wabah corona semua kegiatan ibadah dilakukan oleh relawan di dalam area Wisma Indonesia. Hal ini dalam rangka mengikuti anjuran dari Pemerintah setempat.

“Kegiatan Ramadhan relawan RS Indonesia di saat wabah corona mengikuti anjuran Pemerintah setempat,” ujar Edy.

“Alhamdulillah kegiatan yang sudah berjalan selama beberapa hari di awal Ramadhan tahun ini diantaranya tadarus Al Quran satu hari 3 juz menjelang berbuka puasa dan shalat maghrib, shalat 5 waktu berjamaah, sholat tarawih berjamaah, shalat tahajjud berjamaah yang semuanya kami lakukan di dalam area Wisma Indonesia,” papar Edy.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button