INTERNASIONAL

Pemerintah Saudi Minta Jemaah Tetap Kenakan Masker di dalam Masjid

Riyadh (SI Online) – Pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Urusan Agama dan Bimbingan Islam Arab Saudi menekankan perlunya mengambil tindakan pencegahan, menerapkan jaga jarak sosial antara jemaah di masjid, dan memakai masker. Semua itu perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan dan melindungi diri dari virus corona Covid-19 dan mutasinya.

Dikutip dari Saudi Press Agency, Senin (6/12/2021), kementerian itu juga menyatakan terus menindaklanjuti semua instruksi yang diterima dari otoritas terkait dengan tindakan pencegahan dan bekerja untuk menerapkannya.

Kementerian meminta para imam dan khatib untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan masyarakat dan kepatuhan terhadap peraturan dan instruksi untuk memastikan keselamatan dan kesehatan jamaah. Kementerian meminta jemaah, jika melihat adanya kegagalan untuk menerapkan instruksi, mereka harus melaporkannya melalui Pusat Layanan Penerima Pelayanan 1933.

Saat ini, Arab Saudi mengalami sedikit peningkatan kasus baru COVID-19, dengan 43 infeksi baru tercatat selama 24 jam terakhir. Kasus COVID baru di Kerajaan telah berfluktuasi di sekitar tanda 30, dengan infeksi turun di bawah atau naik sedikit di atas tanda selama seminggu terakhir.

Menurut keterangan Kementerian Kesehatan, satu orang meninggal dunia akibat komplikasi akibat virus tersebut selama 24 jam terakhir. Ini menjadikan jumlah total infeksi yang dikonfirmasi di Kerajaan menjadi 549.955 dan kematian terkait virus menjadi 8.845.

Menurut kementerian, total 26 orang pulih selama 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah total orang yang bebas dari virus mematikan menjadi 539.082. Masih menurut kementerian tersebut, di antara kasus aktif 37 di antaranya berada dalam kondisi
kritis.

Sebelumnya, Komite yang bertugas melaksanakan langkah-langkah pencegahan penyebaran COVID-19 di Arab Saudi telah menggelar rapat ke-283 yang dipimpin oleh Menteri Kesehatan Fahd Al-Jalajel. Dalam pertemuan yang melibatkan 25 instansi pemerintah tersebut, para peserta meninjau situasi terkait varian baru COVID-19, Omicron.

“Mulai 1 Februari tahun depan, semua yang berusia di atas 18 tahun akan membutuhkan suntikan booster untuk mempertahankan status vaksinasi penuh mereka pada aplikasi Tawakkalna,” kata sumber di Kementerian Dalam Negeri, seperti dikutip dari Arab News.

Memiliki status yang sepenuhnya divaksinasi pada aplikasi memungkinkan orang untuk mengambil bagian dalam kegiatan ekonomi, komersial, budaya, olahraga atau wisata, menghadiri acara budaya, ilmiah, sosial atau rekreasi apa pun, memasuki perusahaan pemerintah atau swasta, dan bepergian dengan pesawat dan transportasi umum.

red: a.syakira

Artikel Terkait

Back to top button