INTERNASIONAL

Pemimpin Umat Katolik Dunia Sebut Israel Lakukan Aksi Terorisme di Gaza

Jakarta (SI Online) – Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus mengecam pembunuhan dua “warga sipil tak bersenjata” yang berlindung di sebuah gereja Katolik di Gaza sebagai tindakan “terorisme”.

“Saya terus menerima berita yang sangat menyedihkan dan menyakitkan dari Gaza,” kata Paus Fransiskus dalam pidato ulang tahunnya ke-87.

“Warga sipil tak bersenjata menjadi sasaran pemboman dan penembakan. Dan ini terjadi bahkan di dalam kompleks paroki Keluarga Kudus, di mana tidak ada teroris, melainkan keluarga, anak-anak, orang sakit atau cacat, para biarawati,” lanjutnya, melansir Vanity Fair, Kamis, 21 Desember 2023.

Paus mengatakan, korban serangan IDF adalah Nahida Khalil Anton dan putrinya Samar Kamal Anton, yang dibunuh saat hendak ke kamar mandi.

“Beberapa orang mengatakan, ‘Ini adalah terorisme dan perang,’” kata Paus. “Ya, ini adalah perang. Itu adalah terorisme.”

Sebuah pernyataan dari Patriarkat Latin Yerusalem, yang mengawasi Gereja-Gereja Katolik di Siprus, Yordania, Israel, Gaza, dan Tepi Barat, melaporkan pada hari Sabtu pekan lalu bahwa seorang penembak jitu IDF membunuh dua wanita Kristen di dalam Paroki Keluarga Kudus di Gaza, di mana mayoritas umat Kristen berada di sana.

Keluarga-keluarga Kristen telah mengungsi sejak awal perang, lanjut pernyataan tersebut.

Pernyataan Patriarkat Latin mengatakan militer Israel tidak memberikan peringatan sebelum serangan itu, dan bahwa keduanya “ditembak dengan darah dingin di dalam gedung Paroki, di mana tidak ada pihak yang berperang.”

Dalam pidatonya, Paus juga mencatat bahwa pada Sabtu pagi, sebuah tank IDF menyerang Biara Suster Bunda Theresa di Gaza.

Pernyataan dari Patriarkat Latin mengatakan serangan itu menghancurkan generator dan sumber bahan bakar untuk gedung tersebut, yang saat ini menampung lebih dari 54 penyandang disabilitas. Kabar tersebut muncul hanya sehari setelah tentara IDF membunuh tiga sandera yang mengibarkan bendera putih.

Militer Israel mengatakan pembunuhan tidak disengaja itu melanggar aturan keterlibatannya dan sedang meninjau tindakan tentaranya.

Hingga hari ini, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa 20.000 orang, termasuk 7.729 anak-anak dan 5.153 wanita, telah dibunuh oleh Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button