INTERNASIONAL

Pendukung Sekulerisme Turki Kebakaran Jenggot dengan Khotbah Ali Erbas di Aya Sofya

Istanbul (SI Online) – Khotbah perdana dalam pelaksanaan shalat Jumat di Masjid Agung Aya Sofya, Istanbul, yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ali Erbaş, Kepala Kepresidenan Turki untuk Urusan Agama atau Diyanet dikecam para politisi pendukung sekulerisme Turki.

Mereka menuduh khotbah yang disampaikan Erbas menargetkan pendiri Turki sekuler, Musthafa Kemal Ataturk.

“Setiap properti yang diberkahi tidak dapat diganggu gugat dalam keyakinan kami dan membakar siapa pun yang menyentuhnya; piagam endower sangat diperlukan dan siapa pun yang melanggarnya dikutuk,” kata Erbaş dalam khotbahnya.

Baca juga: Khotbah Jumat Perdana: Hagia Sophia Simbol Penaklukan, Amanah dari Sultan Muhammad al-Fatih

Politisi dari Partai Rakyat Republik (CHP) dan Partai IYI, dua partai oposisi Turki, menuduh bila khotbah Erbaş itu mengincar Ataturk.

“Anda akan membayar harga untuk menargetkan Ataturk,” ancam Ozgur Ozel, Wakil Ketua Kelompok CHP.

Gürsel Tekin, seorang anggota parlemen dari CHP, mengklaim, tidak boleh ada pegawai negeri yang dapat menghina Ataturk.

Anggota parlemen dari Partai CHP lainnya, Mehmet Ali Çelebi, mengatakan mengutuk di Atatürk sama saja dengan pengkhianatan.

“Suatu hari mungkin ada konsekuensi politik dan peradilan untuk Erbaş,” kata Lutfu Turkkan, wakil ketua kelompok Partai İYİ.

Baca juga: Musthafa Kemal Pasha: Sejarah Hidup dan Karyanya

Menghadapi tuduhan itu, Erbaş, seperti dilansir Daily News pada Senin (27/7/20202), menolak bila dirinya disebut mengutuk Ataturk dalam khotbahnya. Dia juga menunjukkan bahwa ini adalah masalah kontroversial di kalangan sejarawan jika Ataturk berperan dalam mengubah Masjid Aya Sofya menjadi museum.

red: farah abdillah

Artikel Terkait

Back to top button