NUIM HIDAYAT

Pengaruh Iman dalam Kehidupan

Iman kepada Allah dan Hari Akhir menempati posisi yang penting dalam Islam. Iman kepada Allah membuat hidup kita selalu optimis apapun yang terjadi. Membuat kita bersyukur apapun yang kita terima dalam hidup ini. Karena kita yakin bahwa Allah memberi yang terbaik pada kita. Allah tahu kelebihan dan kelemahan kita.

Boleh jadi doa yang kita panjatkan kadang tidak dikabulkan. Tapi permintaan kita itu diganti dengan sesuatu yang lebih baik.

Dalam hidup kadang kita menghadapi masalah yang besar. Kita hampir putus asa. Dengan keyakinan bahwa Allah Maha Mengabulkan kita terus optimis berdoa dan doa kita suatu ketika dikabulkan. Maka dalam kehidupan seorang Muslim tidak ada frustasi kemudian bunuh diri. Karena bunuh diri dilarang keras dalam Islam dan bisa masuk neraka.

Bagaimana membuktikan adanya Allah atau Tuhan ini? Sebenanrya gampang. Dunia yang begitu indah ini, manusia yang alat inderanya mengagumkan, binatang yang baraneka ragam dan tanaman yang berwarna warni tidak mungkin tidak ada yang menciptakan. Bila kita melihat kue di meja aja pasti ada yang menciptakan, apalagi alam raya yang indah ini.

Tentu ada menciptakan, yaitu Allah namanya. Terus siapa yang menciptakan Allah? Allah itu pencipta, tidak ada yang menciptakan. Berhenti sampai di situ. Semua bilangan dimulai dari satu. Satu atau esa itulah Allah. Allah itu berbeda dengan makhluk. Allah berdiri sendiri, berbeda dalam makhluk dalam segala hal. Makhluk perlu tempat dan waktu, Allah tidak. Allah tidak mempunyai tempat, kalau punya tempat, makhluk namanya. Allah tidak tergantung waktu. Bagi Allah hari ini, kemarin dan besok sama saja. Allah Maha Mengetahui. Waktu dan tempat Allah yang ciptakan.

Al-Qur’an mendorong kita menggunakan akal untuk mengetahui keberadaan Allah ini. Renungkanlah ayat-ayat berikut ini,

اَفَرَءَيْتُمْ مَّا تُمْنُوْنَۗ ءَاَنْتُمْ تَخْلُقُوْنَهٗٓ اَمْ نَحْنُ الْخٰلِقُوْنَ نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوْقِيْنَۙ عَلٰٓى اَنْ نُّبَدِّلَ اَمْثَالَكُمْ وَنُنْشِئَكُمْ فِيْ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ النَّشْاَةَ الْاُوْلٰى فَلَوْلَا تَذَكَّرُوْنَ اَفَرَءَيْتُمْ مَّا تَحْرُثُوْنَۗ ءَاَنْتُمْ تَزْرَعُوْنَهٗٓ اَمْ نَحْنُ الزّٰرِعُوْنَ لَوْ نَشَاۤءُ لَجَعَلْنٰهُ حُطَامًا فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُوْنَۙ اِنَّا لَمُغْرَمُوْنَۙ بَلْ نَحْنُ مَحْرُوْمُوْنَ اَفَرَءَيْتُمُ الْمَاۤءَ الَّذِيْ تَشْرَبُوْنَۗ ءَاَنْتُمْ اَنْزَلْتُمُوْهُ مِنَ الْمُزْنِ اَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُوْنَ لَوْ نَشَاۤءُ جَعَلْنٰهُ اُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُوْنَ

“Apakah kamu memperhatikan apa yang kamu pancarkan (sperma)? Apakah kamu yang menciptakannya atau Kami Penciptanya? Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami tidak lemah untuk mengubah bentukmu (di hari Kiamat) dan menciptakanmu kelak dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.

Sungguh, kamu benar-benar telah mengetahui penciptaan yang pertama. Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? Apakah kamu memperhatikan benih yang kamu tanam? Apakah kamu yang menumbuhkannya atau Kami yang menumbuhkan?

Seandainya Kami berkehendak, Kami benar-benar menjadikannya hancur sehingga kamu menjadi heran tercengang, (sambil berkata,) “Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian. Bahkan, kami tidak mendapat hasil apa pun.”Apakah kamu memperhatikan air yang kamu minum? Apakah kamu yang menurunkannya dari awan atau Kami yang menurunkan? Seandainya Kami berkehendak, Kami menjadikannya asin. Mengapa kamu tidak bersyukur?” (QS. Al-Waqiah 58-70)

Kok kita tahu nama Tuhan kita Allah dari mana? Buka Al-Qur’an. Dalam surah Thaha 14, Allah berfirman,

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”

1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button