#Menuju Pilpres 2024NASIONAL

Pentingnya Memilih Pemimpin Sesuai Petunjuk Ulama

Bogor (SI Online) – Pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Keadilan Rakyat, Iwan Sumiarsa SH menyatakan bahwa ulama sebagai panutan umat, objektifitas terhadap semua pihak harus dijaga, karena ulama sebagai pengayom dan perekat bangsa terlebih dalam kontestasi politik saat ini menjelang Pilpres 2024.

“Namun sisi lain ulama berperan sebagai pembimbing umat dalam mengarahkan kepada kemaslahatan, kebaikan dan perubahan bangsa. Agar bangsa lebih maju, sejahtera dan berkeadilan, maka ulama dituntut untuk luas wawasan dalam berbagai hal termasuk wawasan berpolitik & berkebangsaan. Sehingga melihat, menganalisa dan menilai sosok calon pemimpin bangsa yang layak untuk memimpin NKRI yang majemuk dan religius dengan falsafah Pancasila yang tidak lepas dari payung keTuhanan yang Maha Esa.” tutur Iwan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/12/2023).

Dengan demikian, kata Iwan, ulama harus melepaskan kepentingan politik sesaat untuk mendapatkan sesuatu yang merendahkan martabatnya, namun harus mampu melihat peluang para calon pemimpin. Mana yang berpeluang besar akan membawa perubahan bangsa ke arah yang lebih baik.

“Kita harus memilih pemimpin yang membawa perubahan, dan alhamdulillah ketika ada sebuah Ijtima Ulama yang bersepakat menentukan sikap untuk kepentingan umat dalam memilih pilihannnya yang dianggap memenuhi kriteria mumpuni baik dari segi pengetahuan dan wawasannya, track recordnya, pemahaman tentang ketuhanannya (bagus dalam beragamanya), santun, berakhlak, berwibawa tidak emosional, tenang, dan paham akan pergaulan internasional, serta fasih dalam berkomunikasi dengan bangsa lain, bahkan ide dan gagasannya diterima oleh semua golongan. Itulah yang kita saksikan sosok tersebut dalam Debat Capres kemarin yang dilihat oleh jutaan mata manusia di seluruh Indonesia juga dunia.” ucapnya.

Iwan menilai, rekomendasi dan pilihan Ijtima Ulama tidak salah dalam mengarahkan umatnya jika merekomendasikan Capres & Cawapres Anies-Muhaimin (AMIN) No 1 sebagai pilihan Ijtima Ulama, karena secara seksama kita telah melihat bagaimana Paslon Capres dari AMIN menunjukan komitmen dalam upaya penegakan hukum yang berkeadilan, peningkatan kesejahteraan serta mengikis kemiskinan dan kebodohan.

“Maka dengan adanya pilihan dari Ijtima Ulama yang mempermudah umat untuk menentukan pilihannya sehingga sebagai makmum wajib hukumnya mengikuti imam yaitu ulama yang paham tentang kemaslahatan dunia dan akhirat, maka makmum yang baik adalah sami’na wa’atona (kami dengar dan kami taat) arahan dari ulama.” ujar Iwan,

Sebagai seorang advokat, ia sampaikan bahwa meskipun kita punya pilihan, penilaian kita mungkin belum tentu bisa dipertanggungjawabkan dihadapan Allah ketika ternyata pilihan itu akan membawa kemadharatan, tapi ketika mengikuti arahan Ijtima Ulama maka pertanggungjawaban di akhirat bagi makmum akan ringan karena ulamalah yang menanggungnya sebagai pengarah bagi umatnya.

“Dan kita sebagai umat Islam, pada 15 abad yang lalu Nabi menyampaikan dalam haditsnya “Al ulama u warosatul anbiya (ulama adalah sebagai pewaris para Nabi)”, artinya ketika kita taat dan ikut arahan ulama maka sama halnya dengan taat dan mengikuti Nabi sebagai utusan Allah. Itulah mudahnya bagi umat Islam dalam beragama ubudiyah, muamalah, ada yang mengajarakannya terlebih dalam berbangsa sudah diberikan arahan dengan Ijtima Ulama.” jelasnya,

Terakhir, ia sampaikan bahwa tugas kita sebagai ummat cukup dengan ikuti arahan ulama, sudah termasuk menjadi umat yang baik dan soleh karena sudah berusaha ingin memperbaiki bangsa ke arah lebih baik dalam segala hal melalui pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 dengan memilih sesuai hasil Ijtima Ulama.

rep: farhan
red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button