Perang Kotor Jokowi
Kejadian serupa berulang ketika Ridwan menemani Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Tasikmalaya membuka Munas Alim Ulama NU. Dia dihadang salam dua jari dan yel-yel “Prabowo….Prabowo…”
Sebaliknya Prabowo berhasil menerobos kandang pertahanan Jokowi. Di Jawa Tengah Prabowo disambut sangat meriah ketika berkunjung ke Purbalingga dan Semarang. Di Yogyakarta massa juga membludag menyambut Prabowo.
Di Jawa Timur kunjungan Prabowo ke kawasan Mataraman juga sukses. Yang paling menggetarkan tentu saja kunjungan ke Madura. Prabowo disambut lautan massa.
Menjadikan Prabowo figur yang jahat
Bayang-bayang kegagalan inilah yang tampaknya menjadikan kubu Jokowi seperti gelap mata. Sebelumnya Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko sudah menyatakan akan melakukan “Perang Total.”
Untuk memenangkan Perang Total itu semua amunisi mereka tembakkan, termasuk masalah kepemilikan lahan Pabowo. “Minggu lalu, di Hotel Kartika, Pak Jokowi mengatakan, sampai akhir Maret, gaspol terus tentang lahan Prabowo,” ujar Andi.
Menurut Andi kepemilikan lahan Prabowo di Kaltim dan Aceh seluas 344 ribu hektare, merupakan 50 persen permainan kubunya. “Narasinya sederhana, Pak Prabowo pernah mengeluh 1 persen orang di Indonesia menguasai 90 persen kekayaan, ternyata dia lah 1 persen itu,” ujar Andi.
Andi juga menyebut bahwa perusahaan Prabowo di Aceh belum membayar dana reboisasi sebesar Rp120 miliar.
Narasi yang dibangun sangat jelas. Menjadikan Prabowo sebagai orang kaya yang jahat. Pada saat bersamaan berteriak membela rakyat kecil.
Jika kita mengamati media sosial, operasi ini sudah berjalan massif. Sejumlah buzzer utama Jokowi diketahui memang dioperasikan dan berhubungan dengan Cakra-19. Mereka sangat aktif menggoreng isu lahan ini.
Akun @Yusuf_dumdum mencuit soal kepemilikan lahan Prabowo sambil melampirkan foto Prabowo sedang berjalan di lahan peternakannnya bersama Pemred Harian Kompas Ninuk Pambudy. Dia menjuluki Prabowo sebagai tuan tanah.