Pernikahan Mewah Saat Rakyat Sengsara
“Sebanyak 10.800 personel gabungan dari unsur TNI dan Polri diterjunkan untuk melakukan pengamanan jalannya acara,” kata Pangkobwilhan II Marsdya TNI Andyawan Martono, Kamis (8/12/2022).
Anjing K-9 Dilibatkan
Polda Jateng mengerahkan 11 ekor anjing ras jenis belgian malitnoise dan golden retriever dalam dalam pengamanan tasyakuran pernikahan Kaesang – Erina di Solo. Hewan-hewan ini dikerahkan untuk melaksanakan tugas sterilisasi dan deteksi bahan peledak selama prosesi tasyakuran berlangsung.
Kasubsatgas Satwa pengamanan kegiatan, Kompol Tourakhman, mengatakan anjing-anjing berkualifikasi pelacak itu didatangkan Ditsamapta Polda Jateng dan delapan polres jajaran.
“Di samping dari K-9 Ditsamapta Polda, satwa yang dilibatkan berasal dari sejumlah Polres seperti polres Kendal, Polresta Surakarta serta beberapa Polres di wilayah Solo Raya,” kata Tourakhman, dilansir Okezone.com (09/12/2022).
Pernikahan mewah ditengah penderitaan rakyat korban gempa, stunting tinggi dan PHK di mana-mana rasanya tidak sepatutnya terjadi, apalagi ketika melibatkan berbagai fasilitas negara.
Tangis dan tawa antara penguasa dan rakyat negeri ini tidak lagi sama. Dalam sistem kapitalisme, kemanusiaan dan empati memang suatu hal yang dipertanyakan.
Berbeda dengan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, yang bahkan mematikan lampu minyak hanya karena yang dibicarakan putranya adalah urusan pribadi.
Mungkin kita perlu mengulang kembali kisah Khalifah Umar bin Abdul Azis ini, pada suatu malam, Umar bin Abdul Aziz terlihat sibuk merampungkan sejumlah tugas di ruang kerja istananya. Tak dinyana, putranya masuk ruangan dan hendak membericarakan sesuatu.
”Untuk urusan apa putraku datang ke sini: urusan negarakah atau keluargakah?” tanya Umar.
”Urusan keluarga, ayahanda,” jawab si anak.