Persatuan Umat Islam Kunci Pembebasan Palestina

Ketika berita tentang gencatan senjata di Gaza diumumkan, sejenak dunia berharap akan adanya jeda dari konflik yang tak berkesudahan. Namun, harapan itu segera pupus karena serangan demi serangan terus dilancarkan oleh Israel, meski perjanjian gencatan senjata telah disepakati.
Fakta menunjukkan bahwa Israel kerap kali melanggar perjanjian tersebut dengan dalih keamanan, sementara korban utama dari pelanggaran ini adalah rakyat Palestina, termasuk wanita dan anak-anak yang tak berdosa.
Fakta Pelanggaran Gencatan Senjata
Laporan dari berbagai sumber terpercaya mencatat bahwa meskipun gencatan senjata sering diumumkan, pelanggaran terus terjadi. Misalnya, pada tahun-tahun sebelumnya, serangan terhadap Gaza tidak benar-benar berhenti meskipun gencatan senjata diberlakukan. Bombardir terhadap fasilitas kesehatan, sekolah, dan tempat tinggal rakyat Palestina adalah bukti nyata bahwa perjanjian ini hanya menjadi retorika politik tanpa implementasi nyata.
Lebih tragis lagi, lembaga internasional seperti PBB atau negara-negara besar cenderung abai terhadap pelanggaran ini. Resolusi-resolusi yang dikeluarkan sering kali tidak memiliki kekuatan untuk menekan Israel, sehingga kekerasan terhadap Palestina terus berlanjut. Bahkan, dalam beberapa kasus, negara-negara besar justru mendukung Israel melalui bantuan militer atau diplomatik, yang semakin memperburuk situasi di lapangan.
Gencatan Senjata: Solusi Semu
Realita ini menunjukkan bahwa gencatan senjata hanyalah solusi sementara, yang tidak mampu menghentikan penderitaan rakyat Palestina. Selama akar masalah, yakni penjajahan Zionis atas tanah Palestina, tidak diselesaikan, maka konflik ini akan terus berulang.
Penting untuk disadari bahwa Palestina tidak hanya membutuhkan jeda dari serangan, tetapi pembebasan total dari penjajahan. Hal ini tidak akan tercapai hanya melalui diplomasi, resolusi internasional, atau gencatan senjata yang mudah dilanggar. Dibutuhkan langkah nyata yang lebih besar, yaitu jihad fi sabilillah yang dipimpin oleh umat Islam yang bersatu.
Persatuan Umat Islam: Solusi Hakiki
Sejarah mencatat, umat Islam mampu membebaskan Baitul Maqdis di masa lalu melalui kekuatan jihad yang dipimpin oleh pemimpin yang berpegang teguh pada Islam. Salah satu contohnya adalah keberhasilan Shalahuddin Al-Ayyubi membebaskan Yerusalem dari penjajahan pasukan Salib. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari persatuan umat Islam di bawah satu kepemimpinan yang menerapkan syariat Islam secara menyeluruh.
Saat ini, umat Islam membutuhkan hal yang sama. Persatuan umat Islam di seluruh dunia adalah kunci untuk melindungi Palestina dari penjajahan dan penderitaan yang berkepanjangan. Dengan persatuan ini, jihad untuk membebaskan Palestina bukan lagi sekadar seruan, tetapi langkah nyata yang dilakukan secara terorganisir dan terencana.
Persatuan tersebut juga akan memastikan bahwa generasi Palestina dapat mengenyam pendidikan, hidup dalam keamanan, dan tumbuh menjadi generasi yang berkepribadian Islam.
Gencatan senjata bukanlah solusi yang mampu menghentikan penderitaan rakyat Palestina. Solusi hakiki hanya dapat tercapai jika umat Islam bersatu dan melawan penjajahan Zionis melalui kekuatan jihad yang terorganisir. Untuk itu, umat Islam harus menyadari pentingnya persatuan yang kokoh dan solid. Inilah satu-satunya jalan untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan di Palestina dan memastikan masa depan yang cerah bagi rakyatnya.
Allah SWT berfirman: “Dan perangilah mereka sehingga tidak ada lagi fitnah dan agama seluruhnya hanya untuk Allah.” (QS. Al-Baqarah: 193)
Selvi Sri Wahyuni M.Pd