Perumpamaan dalam Al-Qur’an
Kelima, Amtsal, merupakan ilustrasi. Manusia diperintahkan untuk memikirkan ayat-ayat tentang amtsal, yang memberikan berbagai ilustrasi tentang contoh-contoh yang diungkapkan oleh Al-Quran. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam QS. Az-Zumar ayat 27 yang menjelaskan maksud Allah membuat contoh-contoh di dalam kandungan Al-Quran agar manusia mengambil pelajaran.
Misalnya di dalam QS. Al-Baqarah ayat 260, Allah menjelaskan balasan bagi mereka yang suka berinfak kepada orang lain di jalan Allah. Pada ayat tersebut, digambarkan perumpamaan orang-orang yang menginfakan hartanya di jalan Allah seperti satu biji yang menumbuhkan tujuh tangkai dan pada setiap tangkai ada seratus biji. Inilah yang disebut transaksi dengan Allah jika dilakukan dengan ikhlas. Bahkan balasan berinfak ini bisa lebih banyak lagi bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya. Jadi dari ayat tersebut ilustrasi yang digambarkan adalah ternyata infak itu akan menghasilkan harta yang lebih banyak lagi dan bahkan mendapatkan balasan yang tidak terhingga. Karena dicontohkan oleh Allah dengan ilustrasi yang sangat indah dengan perbandingan 1 banding 700. Angka 700 ini dapat bermakna tidak terhingga.
Contoh lain kandungan Al-Quran dalam bentuk amtsal juga dapat dilihat dalam QS Al Ankabut ayat 41-43. Ayat ini menjelaskan ilustrasi orang-orang yang menyembah kepada selain Allah SWT yang digambarkan oleh Allah dengan amtsal agar mudah dipahami. Gambaran orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai sesuatu yang disembahnya, sebagai penolongnya, dan sebagai tujuan akhirnya, diibaratkan seperti laba-laba yang membuat sarang. Allah mengatakan bahwa sehina-hinanya rumah adalah yang seperti rumah laba-laba. Yaitu bangunan yang tidak ada landasannya sehingga mudah goyah ketika ditiup angin. Sama halnya dengan manusia yang menjadikan selain Allah sebagai tujuannya, maka mereka tidak akan memiliki landasan hidup yang kokoh.
Selain itu, Amtsal ini mengajak manusia untuk berpikir. Seperti dalam QS. Ar-Rahman ayat 2 yang berbunyi, “Allamahul bayaan.” Makna al-bayan adalah agar manusia mampu berbicara, berpikir, berilustrasi, dan menarik kesimpulan. Pikiran manusia harus diarahkan pada hal-hal kebaikan sesuai dengan apa yang telah Allah perintahkan.
Kehidupan manusia di dunia ini kuat atau tidaknya sangat tergantung pada landasannya yaitu iman kepada Allah dan takwa di hadapan-Nya. Andaikan semua penduduk bumi seluruhnya beriman maka akan Allah akan bukakan keberkahan dari langit dan bumi.
Contoh lainnya adalah gambaran syurga di dalam Al-Quran. Syurga itu abstrak tetapi diilustrasikan secara konkrit. Syurga dijelaskan seperti taman dan kebun yang rindang, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dengan air yang bermacam-macam (QS. Muhammad ayat 15). Para penghuni syurga pun digambarkan sebagai manusia yang memiliki wajah berseri-seri (QS. Al-Qiyamah ayat 22-23), diberikan perhiasan emas, mutiara, dan pakaian dari sutra (QS. Fathir ayat 33), dan minuman yang dapat dinikmatinya terdiri dari berbagai jenis minuman yang lezat (QS. Az-Zukhruf ayat 71).
Amtsal dapat menjadikan yang jauh menjadi dekat dan yang abstrak menjadi konkrit. Maka amtsal ini pun menjadi penting dalam dunia pendidikan. Ketika seorang guru menjelaskan suatu teori kepada para muridnya, memberikan ilustrasi dan contoh-contoh menjadi sangat penting. Agar mudah untuk dipikirkan oleh para murid.