Pidato HRS Sebelum Pemakaman Jenazah Syuhada Laskar FPI
Jadi sudah benar melaksanakan tugas ketika begitu banyak mobil menyalip, ingin membahayakan kami, mereka menjalankan tugas dengan tertib. Mereka enggak mencelakai dengan sangat cantik, yaitu bagaimana mereka mengusir satu per satu mobil-mobil tersebut sehingga tidak berhasil masuk ke dalam rombongan.
Keempat, yang mau saya sampaikan di sini, dengan takdir Allah, laulahum, tanpa mereka-mereka ini para syuhada mungkin kami sudah digiring ke medan pembantaian yang mereka rencanakan. Allah sudah mentakdirkan sesuai dengan kehendak Allah. Demi Allah, saya dan keluarga siap setiap saat untuk menghadapi mati syahid.
Kami tidak akan mundur selangkah pun juga, tidak akan pernah takut untuk menghadapi segala ancaman dan teror.
Begitu saya sampaikan sekali lagi, keenam laskar yang mati syahid ini, mereka laskar yang luar biasa. Mereka laskar yang setia, bahkan Anda bisa dengarkan dalam rekaman-rekaman yang tersebar, yang viral di mana-mana, bagaimana mereka tertawa, saudara, senang begitu melihat saya dan keluarga semua sudah terbebas dari kejaran.
Begitu mereka melihat saya dan keluarga sudah berhasil meluncur keluar dari kejaran. Mereka senang. Padahal sebentar lagi mereka akan dibantai. Mereka digiring ke medan pembantaian dan sampai saat itu kami tidak pernah tahu kalau mereka melakukan pembantaian adalah pihak kepolisian.
Kami tidak pernah tahu, kami tidak pernah suudzan. Kami tidak pernah menuduh. Bahkan kalau siaran pers DPP FPI masih cantumkan orang tidak dikenal. Karena kami tidak berani menuduh siapa pun tanpa bukti. Kami tidak berani menuduh siapa pun tanpa saksi. Itu ajaran Islam, enggak boleh kita menuduh siapa pun tanpa bukti dan saksi ya ikhwah.
Tapi subhanallah tatkala dari pagi sampai siang kami kerahkan laskar-laskar Karawang, dipimpin oleh pimpinannya, masuk ke setiap rumah sakit wilayah Karawang, masuk setiap kantor polisi di Karawang, menyapu bersih itu jalan tol. Setiap orang kita tanya semua dalam rangka untuk mencari para syuhada ini, di mana mereka.
Tapi subhanallah akhirnya Allah buka mulut yang membantai, Allah buka mulut mereka, saudara. Allah buka mulut mereka saudara. Allah buka mulut mereka saudara. Enggak bisa mereka sembunyikan. Enggak bisa mereka sembunyikan saudara. Allah maha kuat, Allah Maha Besar, Allah Maha Kuasa.
Kapolda Metro Jaya menyebut para menyerang para penyergap, para penguntit saudara, kami semua mengira itu penjahat, saudara, yang mau mencelakai kami ternyata diakui sebagai bagian daripada penyelidikan, bagian daripada penyidik dari Polda Metro Jaya.