Pilih Negoisasi, Taliban Hindari Pertumpahan Darah di Lembah Panjshir
Kabul (SI Online) – Dengan jumlah personel dan peralatan militer yang kini dimiliki, sebenarnya mudah bagi pejuang Taliban untuk mengalahkan kelompok pemberontak berbasis di Lembah Panjshir. Namun Taliban memilih bernegoisasi.
Hal ittu diakui Duta Besar Rusia untuk Afghanistan Dmitry Zhirnov. Menurutnya, Taliban sebenarnya bisa mengambil alih Provinsi Panjshir dengan mudah, dalam beberapa jam.
“Saya pikir mereka bisa mengambil alih Panjshir dalam sehari, bahkan mungkin beberapa jam. Tetapi mereka tidak melakukannya untuk menghindari pertumpahan darah,” kata Zhirnov, seperti dikutip Sputnik, Sabtu (28/8/2021).
Zhirnov mengatakan, situasi di satu-satunya provinsi yang belum jatuh ke tangan Taliban itu masih relatif tenang.
Taliban sendiri mengabaikan kekuatan kelompok perlawanan Panjshir. Walaupun beberapa waktu lalu diberitakan mereka mengerahkan sejumlah pasukan ke lembah tersebut.
Baca juga: Hadapi Pemberontak, Ratusan Pejuang Taliban Dikerahkan ke Lembah Panjshir
Menurut Taliban, pasukan Panjshir di Afghanistan utara hanya gangguan kecil yang dapat diselesaikan melalui pembicaraan atau dengan kekuatan militer.
“Itu bukan masalah besar. Hanya dua orang yang ingin melanjutkan perang, Amrullah Saleh dan Ahmad Massoud,” ujar Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid kepada media Rusia.
Mujahid telah ditunjuk sebagai Menteri Informasi dalam pemerintahan yang dibentuk Taliban.
Lembah Panjshir terletak sekitar 150 km di utara Kabul. Wilayah itu benteng perlawanan terhadap Taliban yang telah menguasai Kabul dan sebagian besar negara itu selama perang saudara Afghanistan pada 1990-an.
Perlawanan Panjshir dipimpin Ahmad Massoud, putra komandan militer legendaris yang dihormati, Ahmad Shah Massoud.
Sedangkan Amrullah Saleh adalah anggota pasukan tempur Shah Massoud, sebelum berkarir di pemerintahan Presiden Afghanistan Hamid Karzai.