DAERAH

Pilkada Jateng: PKB Tak Yakin Hasil Survei Ganjar Unggul

Jakarta (SI Online) — Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mempertanyakan keabsahan hasil survei yang dibuat oleh Indikator Politik Indonesia. Hasil survei tersebut menunjukan elektabilitas pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut satu Ganjar Pranowo-Taj Yasin lebih unggul dari pasangan cagub-cawagub Sudirman Said-Ida Fauziyah. Survey dari Indikator  itu menunjukkan elektabilitas Ganjar 72,4 Persen, Sudirman 21 Persen

Dilansir CNN (22/5). Menurut Abdul, pertanyaan-pertanyan kepada 820 responden dalam survei menguntungkan pasangan Ganjar-Taj. Pertanyaan dalam survei menurut Abdul kurang spesifik.

Misalnya, dalam survei menunjukkan responden puas dengan kinerja Ganjar. Abdul mengatakan seharusnya dalam survei ditanyakan soal infrastruktur apa saja yang memuaskan di Jawa Tengah.

“Coba disurvei apa hasil Infrastuktur yg signifikan di Jateng. Tidak ada tidak signifikan dengan nama besar Ganjar Pranowo,” kata Abdul dalam rilis survei Indikator di kantor Indikator, Cikini, Jakarta, Senin (21/5).

Abdul mengklaim tidak ada pembangunan infrastruktur yang siginifikan di era kepemimpinan Ganjar di Jateng. Bahkan ada berbagai masalah di era kepemimpinan Ganjar. Masalah mulai Pabrik Semen Kendeng, Kartu Tani yang bermasalah, dan meningkatknya kemiskinan.

Bahkan Abdul menyinggung Jateng lebih baik di era pemerintahan Bibit Waluyo atau Mardiyanto. “Masalah yang harusnya ditelisik survei harusnya banyak. Kalau mau jujur hasilnya Ganjar selama lima tahun tidak ada pak. Lebih bagus Bibit Waluyo, atau Mardyanto.

Abdul mengatakan Ganjar memang populer di mata warga Jateng, namun itu karena ia berstatus Gubernur Petahana dan merupakan sosok yang rupawan. Selain itu Abdul menyebut Ganjar memang memiliki keahlian dalam pencitraan politik. Pencitraan ini digunakan untuk mengambil suara rakyat.

Pasalnya, Abdul menganggap masyarakat seolah menutup mata dengan program-program yang ditawarkan dan lebih mengarahkan pilihan berdasarkan citra calon tersebut.

“Ganjar ini punya keahlian pencitraan yang luar biasa. Saya kira masyarakat kita ini mengikuti tren opini. Siapa yang membangun popularitas dengan pencitraan yang bagus, itulah yang akan dipilih,” kata Abdul.

Abdul kemudian mengingatkan hasil survei bukan hasil pemilu yang resmi. Ia kemudian menyinggung saat Pilkada DKI Jakarta 2017 di mana banyak hasil survei menunjukkan pasangan Ahok-Djarot unggul dari pasangan Anies-Sandi. Akhirnya yang memenangkan kursi kepemimpinan ibu kota adalah Anies-Sandi.

Kendati demikian, Abdul mengatakan hasil survei ini akan dijadikan sebagai pemacu untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas Sudirman-Ida di Jateng.

“Kami akan jadikan survei sebagai pemacu. Kami akan menggenjot popularitas Sudirman-Ida menjelang hari pemilihan yang diadakan dua bulan lagi,” kata Abdul.

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 12-21 Maret 2018 menunjukkan sebanyak 87,7 persen responden mengetahui sosok Ganjar dan 88,8 persen dari responden yang tahu mengatakan suka dengan sosok Ganjar.

Sementara itu, sebanyak 44 persen responden tahu sosok Calon Gubernur nomor urut dua Sudirman Said dan 68,7 persen dari responden yang tahu suka dengan sosok Sudirman.

“Mudah-mudahan itu masih bisa bertahan sampai dengan tanggal 27. Tugas saya sekarang adalah merawat potential voters yang sampai nantinya tetap berada pada posisi minimal angka itu. Karena kalau angka itu iya, maka ini sesuai dengan target partai maupun apa yang menjadi keinginan para relawan,” ujar Ganjar menanggapi hasil survei Indikator yang dirilis hari ini.

Sumber : CNN Indonesia

Artikel Terkait

Back to top button