Pilpres 2024 Umat Dukung Siapa? Habib Rizieq: Sabar, Tunggu Ijtima’ Ulama
Jakarta (SI Online)- Imam Besar Habib Muhammad Rizieq Syihab dan Front Persaudaraan Islam (FPI) menggelar Peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad Saw di Markaz Syariah, Petamburan III, Jakarta Pusat, pada Rabu malam, 27 September 2023.
Ribuan umat Islam memadati Markaz Syariah, jalan Petamburan III hingga meluber ke Jalan Raya KS Tubun.
Bukan hanya para ulama, asatidz dan habaib yang hadir, acara Peringatan Maulid yang sekaligus dilakukan prosesi akad nikah salah satu putri Habib Rizieq itu juga dihadiri Bacapres-Bacawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan sejumlah politisi seperti Waketum PKB Jazilul Fawaid dan Waketum Partai Nasdem Ahmad Ali. Sementara Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi hadir saat ceramah Maulid Nabi Saw.
Baca juga: Anies-Muhaimin Hadiri Peringatan Maulid Akbar di Markaz Syariah Petamburan
Pasangan AMIN hadir menjadi saksi pernikahan Syarifah Fairuz Syihab dengan Sayyid Muhammad Bagir Alatas. Mereka meninggalkan lokasi acara usai digelar akad nikah.
Salah satu poin yang disampaikan Habib Rizieq saat menyampaikan puncak ceramah adalah tentang situasi politik saat ini. Yakni berkaitan dengan Pilpres 2024.
Habib Rizieq menjelaskan, terkait dengan arah dukungan untuk Pilpres 2024 dirinya, Front Persaudaraan Islam (FPI), GNPF-Ulama dan Persaudaraan Alumni 212 akan menunggu hasil Ijtima’ Ulama.
“Kami sepakat kita tidak boleh meninggalkan umat dan mengkhianati umat, kami akan terus berjuang bersama umat, untuk membela umat dan akan mati bersama umat Islam,” tegas Habib Rizieq.
Baca juga: Menebak Arah Komando Imam Besar untuk Pilpres 2024
Karena itu, umat Islam, khususnya mereka yang selama ini arah politiknya berkiblat kepada gerakan 212, tidak perlu khawatir. Sebab ulama-ulama yang berada di Ijtima Ulama tidak bakal meninggalkan umat.
“Nggak usah khawatir, insyaallah nanti pada waktu yang tepat akan ada Ijtima’ Ulama,” ungkapnya.
Habib Rizieq mengaku sangat menghargai musyawarah dalam Ijtima’ Ulama. Sebab berkumpulnya ulama adalah untuk bermusyawarah. Sedangkan musyawarah merupakan perintah Allah dalam Al-Qur’an sekaligus merupakan identitas orang beriman.
