Polemik Perpres TKA: Antara Cinta Atau Khianati Bangsa?
Data Kementerian Tenaga Kerja mencatat, jumlah tenaga kerja asing (TKA) hingga saat ini mencapai 126 ribu orang atau meningkat 69,85 persen dibandingkan akhir 2016 sebanyak 74.813 orang. Mayoritas pekerja tersebut berasal dari China (cnnindonesia.com, 7/3/2018).
Peningkatan TKA yang masuk ke Indonesia berdasarkan data di atas adalah suatu hal yang tak tak terbantahkan. Faktanya jumlah TKA yang masuk ke Indonesia bisa saja lebih dari itu. Menjadi rahasia publik, banyak TKA ilegal masuk ke Indonesia dengan modus menggunakan visa kunjungan wisata.
Tapi sayangnya, banjir TKA ilegal yang masuk ke Indonesia, seolah-olah tak dianggap sebagai ancaman serius bagi negara. Apatah lagi pemerintah seperti tak ambil pusing dengan kasus TKA ilegal yang mayoritas dari Tiongkok, terbukti tak ada langkah nyata menyikapi banjir TKA ilegal ini.
Kebijakan Pro Asing Bukti Khianati Bangsa
Perpres TKA adalah satu dari banyaknya kebijakan pemerintah yang pro asing. Di tengah makin susahnya rakyat mencari lowongan kerja, pemerintah justru membuka lebar pintu masuk bagi TKA. Maka, jangan heran jika publik menilai pemerintah terkesan mengistimewakan para TKA ini.
Tak berhenti di situ saja perlakuan istimewa pemerintah terhadap asing. Diketahui publik bahwa pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) akan mendatangkan 200 dosen asing ke Indonesia untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan tinggi di Tanah Air.
Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Ali Ghufron Mukti mengatakan, para dosen tersebut akan menerima gaji antara 3.000 hingga 5.000 USD atau setara Rp39 juta-Rp65 juta (kurs Rp13.000). Wow, luar biasa ketimpangannya dengan gaji dosen lokal yang hanya di kisaran 3-5juta saja.
Setelah asing diizinkan memiliki properti di Indonesia, kini asing pun semakin nyaman mencari nafkah di negeri ini. Makin lengkap sudah penjajah asing di negeri ini. Lama-lama dapat saja terjadi, asinglah yang akan berdaulat atas negeri ini. Terbukti makin banyak kebijakan pemerintah yang pro asing dan pro kapitalis lahir dari pemerintah.
SDA dikuasai asing, lapangan kerja dikuasai asing, tanah dan gedung dikuasai asing, lalu apa yang dikuasai rakyat? Katanya rezim pro rakyat, tapi faktanya khianati rakyat dengan kebijakan-kebijakan yang syarat akan kepentingan dan keberpihakan kepada asing. Katanya cinta NKRI, tapi faktanya aset negara, kesempatan kerja bahkan tanah dan bangunan diberikan kepada asing. Lalu mana buktinya cinta kepada NKRI?
Akhiri Polemik TKA dengan Islam Kaaffah