Polisi Pukuli Aktivis Muslim Prancis, Istrinya Tak Boleh Berhijab
Paris (SI Online) – Polisi anti huru hara Prancis menangkap pemimpin organisasi amal muslim BarakaCity, Idriss Sihamedi, setelah menggerebek rumahnya.
Menurut BarakaCity, Sihamedi dipukuli dengan kejam, diborgol dengan paksa dan dihina. Istrinya tidak diperbolehkan memakai hijab selama kejadian tersebut, dan anak-anak mereka diancam serta disuruh tetap mengangkat tangan.
“Idriss dipukuli habis-habisan oleh petugas polisi yang menempelkan kepalanya ke ubin ketika dia tidak melawan dan bekerja sama,” sebut BarakaCity dikutip dari laman 5pillarsuk, pada Kamis (15/10/2020).
Penggerebekan itu terjadi setelah Sihamedi dikutuk oleh banyak pihak di Prancis. Ini termasuk Menteri Dalam Negeri, Gerald Darmanin karena oposisi vokal terhadap seorang pelaku Islamofobia, yang bekerja untuk Charlie Hebdo.
Simahedi juga disebut mencoba mengatur penentangan terhadap undang-undang separatisme baru Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Menurut para kritikus, ini menargetkan Islam dan Muslim.
Sihamedi ditangkap atas tuduhan pelecehan di Twitter setelah dia mengungkapkan informasi pribadi tentang mantan jurnalis, Zineb El Rhazoui, yang mengajukan keluhan terhadapnya.
Sementara itu, Darmanin baru-baru ini juga menuduh Idriss Sihamedi mendukung terorisme sebelum menghapus tweetnya.