Politik Islam Adalah Pengkhidmatan
Politik Islam adalah Pengkhidmatan dan Pengabdian
Maka para politisi Islam adalah orang-orang yang memposisikan diri sebagai khadimul ummah dan abdi Allah, pelayan umat dan pengabdi Allah. Mereka bukanlah abdi dunya atau hamba dinar, sebagai mana sabda Rasulullah: ta’isa abdu dinar “celakalah para hamba uang” (HR.Bukhari, Ibnu Majah).
Politik Islam tak mengindikasikan adanya perebutan kursi kekuasaan seperti yang berlangsung hari ini dalam sistem politik konvensional yang transaksional dan super kapitalistik, baik ditinjau dari makna bahasa maupun makna syar’i.
Kata siyasah tidak ditemukan dalam Al Quran, namun padanan kata siyasah (politik) menunjukkan makna pentadbiran, penataan dan pengelolaan. Firman Allah :
الله الذي خلق السماوات و الارض ….. ، يدبر الامر من السماء الي الارض
Allah Pencipta langit dan bumi, Dia-lah yang mentadbir, menata dan mengatur segala urusan dari langit ke bumi {QS.As-Sajadah (32) :4-5}
Siyasah secara etimologi dari kata kerja :
ساس يسوس – سياسة اي دبر يدبر – تدبيرا :
Artinya: mentadbir, mengatur, mengurus, mengendalikan dan membuat kebijaksanaan (policy).
Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
كانت بنو اسرائيل تسوسهم الانبياء، كلما هلك نبي خلفه نبي و انه لا نبي بعدي وستكون خلفاء فتكثر. الحديث….
Artinya: Bani Israil dahulu selalu dipimpin oleh para Nabi, tiap kali Nabi itu meninggal maka datang Nabi lain yang menggantikannya. Sesungguhnya tidak ada lagi Nabi sesudah aku. Yang akan ada nanti adalah Khalifah- Khalifah dan terus berlanjut” (HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majah dan Ahmad)
Kalimat Tasuusu Humul Anbiya
تسوسهم الانبياء :
اي تتولي امورهم كما يفعل الامراء والولاة بالرعية.
Yakni mereka para Nabi berperan, memimpin, mengatur dan menata urusan umatnya seperti yang dilakukan oleh para kepala negara, dan gubernur terhadap rakyatnya. (Lisanul Arab, Al-Mawrid).
Baca juga: Kebangkitan Umat, Mungkinkah Melalui Partai Politik?
Siyasah Syar’iyah menurut istilah :
تدبير مصالح العباد علي وفق الشرع.
Politik Islam adalah menata dan mengatur seluruh maslahat hidup umat manusia menurut ketentuan Syari’at (Abdul Wahhab Khalaf, Siyasah Syar’iyah)
