Politik Islam Adalah Pengkhidmatan
Mukmin diperintahkan untuk meniti jalan yang telah ditunjukkan oleh Allah, dengan segala ketulusan mengabdi dan mengemban tugas, membina umat, menata kehidupannya dan menyatukan langkah mereka agar berjalan seiring dan seirama dalam satu barisan yang solid shaffan ka’annahum bunyaan marshuush (QS.61 :4)
Guna Menyongsong Janji Allah:
وعد الله الذين أمنوا منكم و عملوا الصالحات ليستخلفنهم في الأرض كما استخلف الذين من قبلكم و ليمكنن لهم دينهم الذى ارتضى لهم و ليبدلنهم من بعد خوفهم امنا، يعبدونني لا يشركون بي شيئا، ومن كفر بعد ذلك فأولئك هم الفاسقون.
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang beriman diantara kamu dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa (istikhlaaf) di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa. Dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridhai. Dan Dia benar-benar merubah keadaan mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman tentram. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa yang tetap kafir setelah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasiq” (QS.24 :55).
Untuk meraih janji Allah, mau tak mau harus meniti jalan yang telah Dia gariskan yaitu jalan dakwah:
قل هذه سبيلي ادعو الي الله علي بصيرة انا و من اتبعني ، و سبحان الله وما انا من المشركين .-
Katakanlah : Inilah jalanku…, aku dan orang-orang yang mengikutiku, berda’wah mengajak kamu kepada Allah dengan ilmu dan yakin. Mahasuci Allah dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik. (QS.12 : 108).
Pesan Buya Natsir: Tak bisa Islam berdiri tegak tanpa jamaah, tak bisa jamaah dibangun tanpa dakwah. Ada atau tidaknya dakwah menentukan tegak atau robohnya jamaah itu sendiri (Fiqh Da’wah 119).
Wallahu a’lam bish-shawaab
KH Muhammad Abbas Aula
Pengasuh Pesantren Al-Quran wal Hadits Bogor, Waketum BKsPPI