FILANTROPI

Praktisi Fundraising: AI Bantu Tingkatkan Efektivitas dan Efisiensi Penggalangan Dana

Di sisi lain, penggunaan AI juga perlu memunculkan diskursus aspek etika, seperti penggunaan gambar/video yang memanipulasi emosi, tidak menghormati preferensi dan keinginan donor, pelanggaran privasi serta penggunaan data donor tanpa izin, serta masalah transparansi dan akuntabilitas.

Semua itu, pungkas Ega, bermuara pada keharusan adanya pengawasan dan pengendalian dalam pemanfaatan AI.

Dalam pandangan CEO Rumah Zakat, Irvan Nugraha, setidaknya empat manfaat AI menurut pengalaman mereka, yakni personalisasi dan kecocokan donor; model prediksi donor dan alur penatalayanan donatur yang terotomatisasi; philanthropy advising; serta kampanye penggalangan dana secara daring. Mereka, misalnya, menggunakan aplikasi CDP (Customer Data Platform) – ZAMS 2.0 untuk rekomendasi dan segmentasi donatur yang jumlahnya mencapai 600 ribu orang.

“Rumah Zakat juga memiliki fundraising information system yang melibatkan AI, yang amat membantu dalam mempercepat penyajian data serta laporan harian,” jelas Irvan.

Untuk merespon pertanyaan dan kebutuhan kustomer, mereka telah menggunakan chatbot. Sosok yang berperan penting membawa Rumah Zakat meraih juara Brand Lokal Indonesia pertama pada 2017-2018 dari Majalah SWA, menceritakan pula bahwa tim marketing mereka memanfaatkan ChatGPT dan Bing untuk menggali ide konten lalu mengembangkannya.[]

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button