FILANTROPI

Praktisi Fundraising: AI Bantu Tingkatkan Efektivitas dan Efisiensi Penggalangan Dana

Jakarta (SI Online) – Penggunaan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan disebut dapat membantu efektivitas dan efisiensi penggalangan dana (fundraising) oleh lembaga-lembaga filantropi di Indonesia. Salah satunya dalam mengidentifikasi preferensi dan minat donor potensial mereka.

Sebagai teknologi yang paling viral diperbincangkan saat ini, AI dapat membantu personalisasi pesan dan membuat konten yang relevan serta menarik bagi donor.

praktisi fundraisinP professional, Maitra Widiantini, mengungkapkan hal tersebut dalam webinar bertema “Adaptasi Strategi Fundraising di Era Artificial Intelligence” yang diinisiasi oleh Resolve Asia dan Friendraising.ID, berkolaborasi dengan Rumah Zakat dan CenAIang, Kamis (08/06/2023).

Menurut Maitra, optimasi AI dalam dunia penggalangan dana meliputi tiga hal. Pertama, pengembangan dan penajaman strategi fundraising.

“Lembaga menerapkan alat analisis data untuk memvisualisasikan data donor, tren penggalangan dana, dan preferensi donor potensial dalam merancang strategi yang lebih cerdas dan menarik,” ujar Maitra, yang sudah berpengalaman 20 tahun lebih dalam penggalangan sumber daya, manajemen merek dan pemasaran bagi beberapa LSM di domestik dan wilayah Asia, termasuk WWF Greater Mekong, SOS Children Villages South East Asia, UNICEF Indonesia, dan Save the Children.

Maitra merujuk pengalamannya ketika menyusun strategi dan memperluas target pasar. Menggunakan BARD, salah satu tool AI, Maitra memperoleh second opinion mengenai strategi apa yang perlu disusun, memperkaya dan melengkapi konsep dasar sudah dimiliki.

Kedua, AI memungkinkan peningkatan donasi atau memperbesar peluang pendanaan melalui pengayaan konten, penatalayanan (stewardship) donor, serta prediksi dan analisis donasi. Adapun yang ketiga adalah optimasi penggunaan sumber daya penggalangan dana.

“Dengan AI, lembaga didorong untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas kerja,” kata CEO Resolve Asia itu.

Praktisi AI, Brilliant Yotenega, mengungkapkan cepatnya pemanfaatan AI di berbagai bidang.

Ega, panggilan akrabnya, mencontohkan viralnya perangkat lunak ChatGPT, yang sejak dirilis November 2022 hanya membutuhkan waktu lima hari untuk mencapai satu juta user.

Ega, yang memprakarsai serta memimpin komunitas praktisi AI bernama Ngap(AI)in dan grup kreatif berbasis AI, Cen(AI)ang, menjelaskan bahwa AI telah mengubah cara manusia hidup dan bekerja.

“AI dapat memainkan multifungsi, mulai sebagai asisten virtual, otomatisasi industri dan robotika, pencarian daring dan rekomendasi produk, kendaraan otonom (Tesla), pengelolaan natural language dan terjemahan (ChatGPT), pengenalan wajah dan deteksi emosi, hingga perawatan kesehatan serta diagnosis medik,” ujar Ega yang juga CEO CEN(AI)ANG.

1 2Laman berikutnya
Back to top button