Prancis Gemetar Produknya Diboikot Negara-negara Arab
Paris (SI Online) – Prancis meminta negara-negara di Timur Tengah untuk mengakhiri seruan boikot produk-produknya.
Kementerian Luar Negeri Prancis menyebut, seruan “tak berdasar” untuk boikot itu “didorong oleh kelompok minoritas radikal”.
“Seruan untuk boikot ini tidak berdasar dan harus segera dihentikan, beserta semua serangan terhadap negara kami, yang didorong oleh kelompok minoritas radikal,” kata Kemlu Prancis, seperti dilansir BBC News Indonesia, Senin 26 Oktober 2020.
Sebagai informasi, produk-produk Prancis telah ditarik dari sejumlah supermarket di Kuwait, Yordania, dan Qatar pada Ahad 25 Oktober 2020. Produk kecantikan dan perawatan rambut buatan Prancis, misalnya, tidak lagi dipajang.
Di Kuwait, serikat pengecer besar telah memerintahkan pemboikotan barang-barang Prancis.
Serikat Masyarakat Koperasi Konsumen, yang merupakan serikat non-pemerintah, mengatakan telah mengeluarkan arahan sebagai tanggapan atas “penghinaan berulang” terhadap Nabi Muhammad SAw.
Di dunia maya, seruan untuk boikot serupa di negara-negara Arab lainnya, seperti Arab Saudi, telah beredar.
Tagar yang menyerukan boikot jaringan supermarket Prancis, Carrefour, adalah topik paling tren kedua di Arab Saudi, ekonomi terbesar di dunia Arab.
Sementara itu, unjuk rasa anti-Prancis berskala kecil digelar di Libya, Gaza, dan Suriah utara, tempat yang dikuasai milisi yang didukung Turki.
Reaksi negatif tersebut berasal dari komentar Macron setelah pembunuhan seorang guru Prancis yang mempertunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas
Pada Ahad kemarin, Macron menegaskan kembali pembelaannya terhadap nilai-nilai Prancis dalam sebuah twit yang berbunyi: “Kami tidak akan menyerah, selamanya.”
red: a.syakira