Prediksi Lembaga Survei dalam Pilpres Turkiye Mleset Jauh, Ini Alibi Mereka
“Ada periode 20 hari setelah Ramadhan dan Anda tidak dapat melakukan pemungutan suara secara legal dalam 10 hari terakhir. Ini membuat kami tersesat lebih jauh. Kami, sebagai perusahaan riset, seharusnya tidak mencari alasan,” kata Mehmet Ali Kulat kepada Reuters, akhir pekan kemarin.
Aliansi Rakyat yang dipimpin AKP di bawah Erdogan bahkan memenangkan mayoritas suara di parlemen dengan raihan 321 kursi dari total 600 kursi. Hasil itu menunjukkan peluang kemenangan Erdogan di putaran kedua semakin besar.
Yeni Safak melaporkan, jajak pendapat yang dipimpin Mehmet Ali Kulat menunjukkan hasil berkebalikan setelah pencoblosan dilakukan. Ternyata, MAK memiliki relasi dengan CHP, partai oposisi yang dipimpin Kilicdaroglu.
Menjelang pencoblosan pada 14 Mei 2023, Mehmet Ali Kulat kerap muncul di media dengan berbagai analisisnya yang menempatkan kandidat opisisi menang di angka 50,9 persen. Sayangnya, ketika hasil pemungutan suara dilakukan, Kılıçdaroğlu disebut kehilangan 2,6 juta suara yang beralih ke Erdogan.
Yeni Safak pun membuat ulasan mengapa prediksi lembaga survei meleset. Menurut media yang berafiliasi dengan kubu Erdogan tersebut, rekayasa politik yang dikembangkan aliansi oposisi sudah jelas gagal total.
Beberapa perusahaan survei yang gencar merilis data menunjukkan Kılıçdaroglu menang besar atas Erdogan, ternyata diduga memanipulasi jajak pendapat. Hal itu dilakukan dengan merekayasa media sosial melalui jaringan troll dan akun bot. Karena itu, pada akhirnya pihak oposisi mengalami kekalahan telak.
Sejumlah jajak pendapat sebelum pelaksanaan Pilpres Turki, Ahad (14/5/2023) bermunculan. Capres oposisi Kemal Kilicdaroglu diunggulkan dibandingkan pejawat Presiden Recep Tayyip Erdogan dengan selisih suara lebih dari 10 persen.
Kilicdaroglu diyakini mampu memenangkan lebih dari 50 persen suara, sebagai syarat pilpres hanya satu putaran. Mereka juga memprediksi koalisi oposisi, Nation Alliance, mampu menyapu mayoritas kursi di parlemen. Minimal enam persen di atas koalisi yang dipimpin AK Party.
Jajak pendapat Aksoy Research yang diselenggarakan pada 8 Maret dan dirilis Sabtu (11/3/2023) menunjukkan, Kilicdaroglu memperoleh dukungan suara 55,6 persen. Sedangkan rivalnya, Erdogan hanya 44,4 persen suara.
Jajak pendapat pada 6-7 Maret oleh Alf Research juga menempatkan Kilicdaroglu sebagai kampiun, dengan 55,1 persen suara dan Erdogan 44,9 persen. Piar Research menempatkan Kilicdaroglu dengan kemenangan 57,1 persen. Erdogan 42,0 persen.
ORC Research memperlihatkan 56,8 persen bakal diraih Kilicdaroglu, sebanyak 43,2 persen untuk Erdogan. Jajak pendapat ini dilaksanakan pada 4-6 Maret, sebelum capres dari oposisi utama diumumkan secara resmi pada 8 Maret. []
red: farah abdillah
sumber: republika.co.id