Presiden Jokowi Resmikan Kampus Terpadu Mu’allimin Muhammadiyah
Yogyakarta (SI Online) – Dalam kunjungan kerjanya ke DI Yogyakarta, Presiden RI Joko Widodo bertandang ke Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah di Sedayu, Bantul, Jumat (10/9/2021) lalu.
Kehadiran Presiden Jokowi di Kampus Terpadu Mu’allimin dalam rangka penandatanganan prasasti dan peresmian beberapa gedung di Kampus Terpadu Mu’allimin Muhammadiyah.
Saat mendampingi Presiden Jokowi, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir memberi informasi kepada Presiden bahwa bangunan berupa gedung sekolah itu didukung oleh beberapa lembaga pemerintah, terutama melalui BUMN.
Dukungan pemerintah ini sebagai wujud penghargaan negara terhadap Muhammadiyah khususnya madrasah ini. Bukan tanpa alasan, Haedar menyatakan bahwa penghargaan itu diberikan karena Madrasah Mu’allimin adalah madrasah yang bersejarah.
“Awalnya madrasah ini dinamai dengan nama Kweek School, karena 10 tahun menggunakan istilah Kweek School, oleh regulasi Pemerintah Kolonial harus menyesuaikan dengan aturan, maka diubahlah menjadi Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah. Tetapi intinya sama dengan tujuan awalnya yakni sekolah untuk menghasilkan pemimpin, dan sekolah untuk menghasilkan pendidik, salah satunya Buya Syafi’i Ma’arif”, jelas Haedar.
Haedar menjelaskan bahwa Presiden Jokowi meresmikan masjid yang dibangun oleh Fahmi Yendra, seorang pengusaha Muhammadiyah yang membantu dana pembangunan masjid tersebut. Sebagai wujud apresiasi atas dedikasi sebagai donatur, masjid dengan arsitektur modern ini diberi nama Masjid Hajah Yuliana, ibunda dari Fahmi.
“Fahmi yaitu pengusaha Muhammadiyah, anak muda yang membantu membangun dan atas nama ibundanya sebagai bentuk dari birrul walidain (berbakti kepada orang tua). Ini hal yang langka ya di zaman modern di mana anak begitu rupa ingin berbuat baik pada orang tua,” tukas Haedar Nashir.
Termasuk yang diresmikan Presiden adalah Rumah Susun bagi santri di lingkungan Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah yang berlokasi di Bandut Lor, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Peresmian rusun ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Direktur Jenderal (Dirjen) Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Buya Ahmad Syafii Maarif, dan Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta Aly Aulia.
Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid mengatakan, pembangunan rusun santri ini termasuk cepat, dimulai September 2020 dan selesai pada Mei 2021.
“Setelah selesai pada bulan Mei, rusun sudah langsung digunakan pada bulan Juli saat dimulainya tahun ajaran baru. Rusun ini mampu menampung sebanyak 344 santri,” terang Khalawi.
Rusun Madrasah Muallimin Muhammadiyah merupakan rusun tipe 24 yang terdiri dari 1 tower 4 lantai dengan 86 unit yang meliputi 84 unit tipe hunian standar dan 2 unit tipe hunian difabel. Setiap lantai memiliki luas 962,5 m2, sedangkan setiap unit memiliki luas 24 m2 (ruang kamar 18,63 m2, kamar mandi 2,9 m2, balkon teras 2,47 m2).
Red: Agusdin/Muhammadiyah.or.id