INTERNASIONAL

Presiden Putin: Rusia Pertimbangkan Cabut IIA dari Daftar Ekstremis

Moskow (SI Online) – Rusia berencana untuk mengeluarkan Imarah Islam Afghanistan (IIA) dari daftar organisasi ekstremis. Presiden Vladimir Putin mengatakan hal pada Kamis (21/10), sehari setelah pembicaraan tingkat tinggi antara Moskow dan pemerintah baru Afghanistan.

Dilansir Ariana News, Jumat (22/10), Rusia menyebut IIA sebagai “organisasi teroris” pada tahun 2003 tetapi menyambut IIA untuk pembicaraan di Moskow beberapa kali sebelum merebut kekuasaan di Afghanistan pada bulan Agustus.

Awal pekan ini, Rusia menyerukan mobilisasi bantuan internasional untuk mendukung Afghanistan, saat Moskow menjadi tuan rumah konferensi internasional terkait perubahan kekuasaan Afghanistan.

“Kami semua mengharapkan Taliban (IIA), orang-orang yang tidak diragukan lagi mengendalikan situasi di negara Afghanistan. Kami berharap situasinya berkembang secara positif”.

Ditambahkan, berdasarkan itu, kami bersama-sama akan mengambil keputusan untuk mengeluarkan mereka (IIA) dari daftar organisasi teroris. Tampaknya bagi saya bahwa kita semakin dekat dengannya. Posisi Rusia adalah bergerak ke arah itu.”

Putin juga mengajukan pertanyaan tentang bagaimana IIA akan menghasilkan dana jika aset tetap dibekukan dan Afghanistan terisolasi secara ekonomi. Dia menyiratkan bahwa kecuali pemerintah baru diakui secara internasional, uang dapat dihasilkan melalui produksi opium dan heroin yang berkelanjutan.

“Masalah yang penting adalah obat-obatan. 90 persen opiat di pasar global berasal dari Afghanistan, seperti yang diketahui. Jika mereka (IIA) tidak punya uang bagaimana mereka akan mendanai masalah sosial?”

Presiden Putin seperti diberitakan Reuters (21/10), mengatakan bahwa Afghanistan harus menerima dukungan ekonomi dan mendapatkan aset keuangannya dicairkan karena stabilitasnya adalah untuk kepentingan semua tetangganya.

Sementara itu Washington mengatakan awal pekan ini bahwa pihaknya tidak berniat untuk melepaskan miliaran emas Afghanistan, investasi dan cadangan mata uang asing yang diparkir di Amerika Serikat yang dibekukan setelah Imarah Islam Afghanistan (IIA) merebut kekuasaan pada Agustus.

Pemerintah IIA memenangkan dukungan dari 10 kekuatan regional pada pembicaraan di Moskow pada hari Rabu untuk gagasan konferensi donor PBB guna membantu negara itu mencegah keruntuhan ekonomi dan bencana kemanusiaan.

Red: Agusdin/Ariana News

Artikel Terkait

Back to top button