NASIONAL

Prof Didin: Waspadai Bahaya Sekulerisasi dalam Pendidikan

Bogor (SI Online) – Cendekiawan Muslim Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MSc mengingatkan umat Islam untuk mewaspadai upaya sekulerisasi dalam bidang pendidikan.

Sekulerisasi pendidikan adalah upaya memisahkan antara pendidikan dengan agama.

“Kita harus menghindarkan diri dari laju sekulerisasi pendidikan, karena itu membahayakan masa depan. Kelompok sekuler itu tidak menjadikan agama sebagai kurikulum kehidupan,” ujar Kiai Didin dikutip Suara Islam Online, Selasa (2/8) melalui kajian online di Kalam TV.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menegaskan bahwa dengan mengikuti perintah agama maka kita akan mendapatkan petunjuk agar selamat dunia dan akhirat.

“Bagaimana mungkin kita akan menjadi orang yang sukses dan bahagia kalau tidak ada pedoman. Dalam kehidupan, agama itu pedoman yang utama, landasan utama atau nilai utama yang harus kita jadikan ruh kehidupan kita. Jadi pembimbing kita itu agama,” jelas Kiai Didin.

Kiai Didin mengaku pernah diwawancarai tentang hasil survei sebuah lembaga yang mengungkapkan bahwa ternyata masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang pemurah, senang dalam membantu orang lain yang membutuhkan.

“Saya katakan itu karena agama, karena keyakinan, agama Islam memerintahkan kita agar mudah berinfak karena infak itu akan kembali kepada kita, dan tidak akan berkurang harta karena infak,” ungkapnya.

Kiai Didin juga menanggapi adanya sebuah survei dalam lingkungan pendidikan yang dinilai tendensius ke agama tertentu.

“Saya berharap survei-survei yang tendensius tidak perlu dilakukan, buat apa kita menjerumuskan bangsa kita sendiri,” katanya.

Menurutnya, kalau ada yang tidak senang dengan adanya generasi muda yang taat sebenarnya dia tidak senang kepada kehidupan yang baik.

“Allah berjanji bahwa keberkahan hidup itu hanya kan bisa dicapai dengan masyarakat yang bertakwa,” tuturnya.

Oleh karena itu, Kiai Didin mengajak agar kita semua berfikir jernih dan meyakini bahwa agama itu sangat penting dalam kehidupan.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button