OPINI

Propaganda Keturunan Arab dalam Pilpres 2024

Mereka sering mengajak untuk tidak memainkan politik identitas dalam pemilu ini. Tetapi di saat pihak mereka memainkan propaganda politik identitas, pimpinan mereka diam seribu bahasa.

Pihak yang mereka fitnah pula memiliki KTP dan Kartu Keluarga bahkan ijazah dari SD hingga S3 yang sah disisi Undang-Undang.

Inpres No 26 tahun 1998 dengan jelas telah menghentikan penggunaan istilah pribumi dan non pribumi dalam semua perumusan dan penyelenggaraan kebijakan, perencanaan program, ataupun pelaksanaan kagiatan penyelenggaraan pemerintahan.

Al-Qur’an dan Hadis jelas menyebutkan bahwa semua manusia berasal dari nenek moyang yang sama yaitu Adam. Dan tentu saja Adam bukan berasal dari Indonesia karena belum ada negara Indonesia sebelum tahun 1945.

Yang ada hanyalah kerajaan-kerajaan lokal dimana banyak dari Raja dan Sultan di Nusantara ketika itu adalah keturunan Arab yang tunduk di bawah Turki Usmani termasuk Kerajaan Aceh, kerajaan Riau Lingga dan sebagainya.

Convensi PBB tentang Hak-hak anak tahun 1989 menyebutkan bahwa setiap anak berhak mendapatkan hak yang sama di negara manapun ia dilahirkan

Di Malaysia ada Perdana Menterinya bahkan Sultan dan Rajanya yang keturunan Thailand, Bugis Makasar, Pakistan, Keturunan India dan Arab jika di telusuri garis atas silsilahnya. Apa yang pasti semua mereka adalah warganegara Malaysia atau apa yang disebut dengan IC biru.

Bahkan di United Kingdom Perdana Menterinya Rishi Sunak adalah memiliki darah India yang masih jelas silsilahnya keluarganya di negara India.

Para sultan, raja dan tokoh pahlawan kemerdekaan serta ulama yang dibanggakan oleh sejarah bangsa Indonesia selama ini banyak yang berasal dari keturunan Arab yang dengan mudah dicari dalam Google.

Bahkan disaat Barat dan Eropa enggan mengakui kemerdekaan Indonesia, lima negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia semuanya adalah negara Arab seperti Mesir, Syiria, Lebanon, Yaman dan Arab Saudi.

Tidak ada data sejarah yang menulis bahwa negara Tiongkok atau India yang mengakui kemerdekaan.

Para ulama hebat Nusantara bahkan tokoh pahlawan pejuang kemerdekaan tanah air yang kebanyakan mereka telah menjadi Pahlawan Nasional adalah keturunan Arab seperti Tuanku Imam Bonjol, al-Sinkili dan banyak lagi.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button