Protes Film “The Lady of Heaven”, Seorang Ulama Penasihat Pemerintah Malah Dipecat
Jakarta (SI Online) – Pemerintah Inggris memberhentikan seorang ulama, Qari Asim, dengan tudingan sang ulama telah mengobarkan protes terhadap film baru tentang putri Nabi Muhammad Saw “The Lady of Heaven.” Demikian dilansir Arab News, Ahad (12/6/2022).
Film “The Lady of Heaven” adalah penghinaan terhadap putri Nabi Muhammad Saw, Fatimah Az-Zahra. Karena itu sejumlah kelompok Islam menggelar protes di luar rumah film Inggris, Cinemaworld. Akibatnya, pada Selasa (7/6/2022), rumah film terbesar kedua di dunia itu membatalkan semua tayangan The Lady of Heaven di seluruh Inggris.
Pengumuman Cineworld datang setelah Qari Asim, yang merupakan dai sekaligus pengacara di Kota Leeds, Inggris Utara, memposting di Facebook pada hari Senin bahwa film tersebut telah “menyebabkan banyak rasa sakit dan luka bagi umat Islam.”
Ia menegaskan, kelompoknya sendiri tidak ambil bagian dalam protes. Ia menyatakan dukungan untuk kebebasan berbicara. Asim pun mempublikasikan rincian satu protes di Leeds yang akan datang malam itu.
Buntut unggahan Asim di Facebook itu, dalam sepucuk surat kepada Asim, Pemerintah Inggris mengatakan unggahan Facebook itu tidak sesuai dengan statusnya sebagai wakil ketua kelompok kerja resmi tentang kebencian anti-Muslim.
Tidak ada komentar langsung dari Asim, yang juga menjabat sebagai penasihat independen pemerintah tentang Islamofobia hingga pemecatannya.
Sejauh ini, lebih dari 117.000 orang telah menandatangani petisi yang menuntut film tersebut dihapus dari semua bioskop Inggris.
Pemutaran film di Bolton dibatalkan setelah 100 pengunjuk rasa muncul di cabang Cineworld setempat.
Ketua Dewan Masjid Bolton Asif Patel telah menyerukan agar pemutaran film itu dihentikan, dengan mengatakan film itu “didukung dengan ideologi sektarian dan bersifat menghujat komunitas Muslim.”
Penulis film itu adalah tokoh Syiah Sheikh Yasser al-Habib yang dilucuti kewarganegaraan Kuwait-nya karena dianggap memiliki ide-ide ekstremis. Film itu menggambarkan “inkarnasi Nabi”, yang oleh umat Islam tidak bisa diterima.
red: a.syakira