Radikalisme: Opini Dunia untuk Meredupkan Islam
Dapat dilihat dari sini bahwa program ini menyoroti negara-negara dengan mayoritas penduduk Islam. Di Indonesia, ketiga program ini dijalankan, namun umumnya hanya disebut dengan deradikalisasi.
Program deradikalisasi di Indonesia
Konstruksi deradikalisasi di Indonesia mewarnai kehidupan masyarakat saat ini. Program yang awalnya bertujuan mereintegrasi sosial bagi narapidana terorisme, melebar menjadi deradikalisasi masal.
Maka, tugas BNPT pun meluas tidak hanya menanggulangi aksi terror secara fisik, namun juga menyasar kaum berpaham radikal.
BNPT bekerjasama dengan Terrorism Prevention Branch (TPB) United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) sejak tahun sejak 2011 untuk mengoptimalkan pemberantasan radikalisme.
Di Indonesia, paham radikal dicurigai tumbuh subur di tengah masyarakat dan di sekolah-sekolah atau pendidikan tinggi pada unit-unit keagamaan (Islam).
Sehingga, BNPT merangkul kalangan moderat untuk melakukan upaya-upaya mencegah radikalisme-terorisme di lingkungan mereka.
Dalam Oktiana, E., Putranti, I. R., & Dir, A. A. B. (2018) dikatakan, salah satu target tertentu program deradikaliasai ini adalah aktivis penegakkan syariat Islam dengan Khilafah Islamiyah, serta para pendukung simpatisan. [5]
Program terbaru dari deradikalisasi saat ini adalah dengan moderasi beragama. Moderasi beragama mendoktrin masyarakat agar memiliki pandangan selaras dengan kelompok Islam moderat yang memiliki misi nasionalisme, yaitu memperkuat NKRI.
Radikal: Individu yang punya prinsip mengakar dan ketakutan musuh Islam
Makna radikal yang sesungguhnya adalah hal yang mengakar atau fundamental. Jika diartikulasikan kepada individu yang radikal, maka artinya adalah individu yang memiliki prinsip yang kuat dalam dirinya.